View Full Version
Selasa, 02 Jul 2013

Islamphobia Meningkat di Inggris, Kaum Muslim dan Masjidnya Rentan Diserang

London (SI Online) - Sejak tragedi 9/11 hingga sekarang seluruh masjid di Inggris masih rentan terhadap serangan Islamofobia. Ini menandakan, pemerintah Inggris lalai melindungi masjid.

Hal itu terungkap dalam hasil riset yang dipublikasikan The Independent, Sabtu (29/6) kemarin. "Tidak diragukan lagi, terjadi peningkatan serangan Islamofobia sejak tragedi Woolwich," ungkap Pemimpin riset dari Teeside University, Profesor Nigel Copsey, seperti dikutip Onislam, Senin (1/7/2013).

Yang jelas, kata Copsey, ada pertanyaan mendasar terkait fakta tersebut. Apakah serangan Islamofobia saat ini masih dalam kategori "normal" atau memang terjadi peningkatan drastis sejak tragedi Woolwich. Dari riset tersebut diketahui, sekitar 40-60 persen masjid dan Islamic Center yang berjumlah 400 telah menjadi target serangan Islamofobia sejak tragedi 9/11.

Namun, jumlah serangan Islamofobia telah meningkat 10 kali lipat ketika terjadi tragedi pembunuhan terhadap tentara Inggris.Tak hanya masjid, riset ini juga menyebut serangan Islamofobia tidak lagi menargetkan masjid atau Islamic Center. Tetapi juga rumah-rumah komunitas Muslim. "Hal terpenting yang menjadi analisis kami, sejauh mana pengaruh kelompok sayap kanan terhadap serangan Islamofobia," kata Copsey.

Merespons hasil riset itu, penasihat pemerintahan mengkritik pemerintah yang dianggap tidak memiliki kemauan politik guna mengatasi serangan Islamofobia. "Anda perlu ketahui, ketidakmauan politik pemerintah berperan terhadap munculnya serangan Islamofobia," kata dia yang enggan disebutkan namanya.

Juru bicara Departemen Komunitas Lokal dan Pemerintah lokal menyatakan Islamofobia tidak mempunyai tempat di Inggris. "Tidak ada tempat bagi kebencian terhadap Muslim. Kami berkomitmen mengatasi masalah ini," kata dia.

Sebelumnya seperti dilansir sebuah radio lokal daerah Woolwich menyatakan bahwa Islamofobia tidak hanya terhadap masjid, serangan terhadap Muslim di Inggris juga ada pada skala serius.

Dalam berita terkait, serangan anti-Muslim meningkat luar biasa, hingga masyarakat Muslim merasa takut akan serangan tersebut.

“Terjadi 17 kasus atau sekitar 8 persen serangan individu menjadi sasaran fisik,” kata Fiyas Mughal Direktur Faith Matters.

Sebagian besar dari kasus lain yaitu adanya pelarangan memakai jilbab dan pakaian Muslim, kemudian serangan terhadap masjid menjadi tren terhadap serangan Islamophobia di Inggris.

Mughal menyalahkan pemerintah Inggris atas kebijakannya terhadap anti-Muslim, “Saya tidak melihat adanya pengakhiran kekerasan terhadap Muslim,” tambahnya.

Permusuhan terhadap Muslim di Inggris telah meningkat sejak tahun 2005 lalu, data kepolisian menunjukan 1.200 serangan anti-Muslim pada tahun 2010.

Sebuah jajak pendapat menunjukan bahwa Inggris adalah negara yang cukup besar memandang negatif terhadap Muslim.


Red: Syaiful dari berbagai sumber


latestnews

View Full Version