View Full Version
Kamis, 29 Jun 2017

Serangan Cyber Petya Menyebar ke 65 Negara, Termasuk AS

SAN FRANSISCO, AS (voa-islam.com) - Microsoft Rabu kemarin (28/6/2017) mengumumkan bahwa serangan cyber Petya yang muncul sehari sebelumnya kini telah menyebar ke 65 negara.

Virus tersebut terdeteksi hanya di enam negara pada hari Selasa, Anadolu Agency melaporkan.

"Kami melihat infeksi pertama di Ukraina, di mana lebih dari 12.500 mesin menghadapi ancaman tersebut," tulis Microsoft dalam sebuah posting blog. "Kami kemudian mengamati infeksi di 64 negara lainnya, termasuk Belgia, Brasil, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat."

Petya awalnya digambarkan sebagai ransomware, di mana hacker menggunakan kerentanan untuk mematikan jaringan komputer dan mendapatkan uang tebusan dari pengguna yang ditargetkan. Pengguna yang terkena dampak mencatat virus tersebut meminta $ 300.

Namun periset keamanan melihat pemrograman virus tampaknya tidak memiliki mekanisme untuk menerima pembayaran. Sebagai gantinya, program ini adalah "wiper" yang secara otomatis menghapus hard drive komputer yang terinfeksi.

"Tujuan dari wiper adalah untuk menghancurkan dan merusak," ungkap peneliti maya Matt Suiche menulis dalam sebuah postingan di blog.

"Tujuan dari uang tebusan adalah menghasilkan uang. Maksud yang berbeda motif yang berbeda narasi yang berbeda. Sebuah ransomware memiliki kemampuan untuk mengembalikan modifikasinya - wiper hanya akan menghancurkan dan menyingkirkan kemungkinan restorasi."

Microsoft mengatakan bahwa infeksi awal Petya dilacak ke perangkat lunak akuntansi yang digunakan oleh perusahaan MEDoc di Ukraina. Virus ini terus menimbulkan masalah dengan ATM dan bandara di beberapa distrik, serta perusahaan raksasa seperti FedEx dan Merck.

Petya muncul hanya beberapa minggu setelah WannaCry, sebuah serangan ransomware internasional yang besar. WannaCry pertama kali terdeteksi pada bulan Mei dan seperti Petya, mengeksploitasi kerentanan pada versi lama sistem operasi Microsoft Windows.

Tapi WannaCry menyebar jauh lebih cepat. WannaCry melanda 150 negara dalam hitungan hari namun para periset dapat menemukan bagian pemrograman yang relatif sederhana untuk menghentikan penyebarannya.[fq]


latestnews

View Full Version