View Full Version
Rabu, 01 Apr 2020

Tips Cermat Antisipasi Hoaks tentang Virus Corona di Internet

JAKARTA (voa-islam.com) - SAAT pandemi virus corona terus meningkat di seluruh dunia seperti sekarang ini, sangat penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam hal menerima atau membagikan informasi di internet.

Informasi yang salah dapat menyebabkan kebingungan, bahkan bisa menimbulkan rasa takut dan panik di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, setiap orang memiliki tanggung jawab membantu mengurangi penyebaran informasi yang salah dengan memastikan hanya memberikan informasi yang benar atau telah terverifikasi.

Berikut lima tips dari Facebook agar dapat terhindar dari informasi yang salah tentang virus corona di internet.

1. Bersikaplah skeptis terhadap judul

Misinformasi atau berita palsu seringkali memiliki judul bombastis dengan huruf kapital dengan tanda seru. Jika judul terlihat mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, maka kemungkinan itu berita palsu alias hoaks.

Perhatikan alamat situs atau URL berita. Alamat situs atau URL palsu seringkali dibuat mirip aslinya dengan memberikan sedikit perubahan, semisal mengganti huruf kapital 'I' dengan huruf kecil 'i' atau mengganti angka '0' dengan huruf 'o'.

Jika Anda kurang yakin, Anda dapat membuka jendela browser yang baru dan masuk ke dalam situs yang sebenarnya untuk membandingkan URL dengan sumber terpercaya.

2. Perhatikan baik-baik URL dan isi halaman beritanya

Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang Anda percaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian 'tentang' di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.

Misinformasi atau berita palsu mungkin juga berisi linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah. Banyak juga situs berita palsu yang salah eja atau punya tata letak yang canggung. Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda ini.

Misinformasi atau berita palsu bisa juga berisi gambar atau video yang dimanipulasi, atau terkadang foto tersebut memang asli, tetapi konteksnya berbeda. Bersikaplah skeptis terhadap penggunaan foto atau video yang seperti ini.

3. Periksa sumber informasinya

Periksalah sumber informasi penulis untuk menginformasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.

4. Lihat berita atau informasi lainnya

Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan informasi yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa informasi tersebut palsu.

Jika informasi tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan informasi tersebut benar.

5. Dapatkan informasi dari otoritas resmi

Dapatkan informasi resmi terbaru mengenai COVID-19 dari otoritas kesehatan global dan lokal. Anda dapat sepenuhnya yakin bahwa Anda sedang membaca dan membagikan informasi yang benar dan akurat.

Silakan merujuk ke sumber-sumber sebagai berikut:

- Situs resmi Pemerintah Indonesia untuk COVID-19

(https://www.covid19.go.id/).

- Chatbot WhatsApp COVID-19 dari Kominfo di +62-811-3339-9000.

- Situs World Health Organization (WHO) untuk COVID-19

(https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019)

Pada akhirnya, Anda harus berpikir kritis tentang apa yang Anda baca di dunia maya dan hanya membagikan berita dari sumber terpercaya. Untuk memulainya, Anda dapat menggunakan panduan di atas.

Jika Anda menemukan unggahan berisi berita palsu di jejaring sosial Facebook, pihak Facebook meminta untuk segera melaporkannya dengan menekan tombol di bagian kanan atas dari post tersebut, pilih Cari Dukungan atau Laporkan Postingan, kemudian laporkan sebagai berita palsu.

Anda juga dapat mengunjungi Pusat Bantuan Facebook untuk info lebih lanjut tentang cara melaporkan sebuah unggahan, dan mempelajari cara mengenali berita palsu. [syahid/voa-islam.com]

sumber: inilah.com


latestnews

View Full Version