View Full Version
Sabtu, 24 Jan 2009

DDII: Umat Kurang Memahami Perjuangan Pahlawan Islam Indonesia

Bekasi (voa-islam) -  Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hari untuk memperingati pengorbanan para pahlawan Indonesia yang didominasi umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaannya. Sudahkan Umat Islam memahami perjuangan mereka?

Menurut Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, umat Islam kurang memahami perjuangan para pahlawan dari kalangan umat Islam. Bahkan, menurutnya, sebagian besar siswa sekolah umum ataupun Islam, juga di perguruan tinggi, tak memahami sepenuhnya perjuangan mereka.

Kenyataan ini sangat Adian sayangkan. ''Sebagai umat Islam, mestinya kita memiliki persepsi yang benar terhadap pahlawan atau pejuang-pejuang Islam,'' katanya di Jakarta, Senin (9/11). Ia menyatakan, salah satu penyebab terjadinya kondisi seperti ini adalah upaya sistematis di sekolah untuk mengaburkan peran pahlawan dari kalangan umat Islam.

Adian mengharapkan lembaga-lembaga pendidikan Islam bisa mengubah pola pengajaran pada siswanya terkait pengetahuan umum serta sejarah pahlawan di Indonesia. ''Kita sebenarnya, memiliki banyak pahlawan dari kalangan umat Islam yang banyak jasanya untuk negeri ini,'' katanya.

Adian mencontohkan, sejarah tentang Pangeran Diponegoro. Hal yang diketahui selama ini, Pangeran Diponegoro adalah pahlawan yang mengusir Belanda karena ingin mempertahankan wilayah Indonesia. Padahal, Pangeran Diponegoro adalah ulama besar dan berjuang pula bagi tegaknya agama Islam di Indonesia. Tapi, ini tak diajarkan di sekolah-sekolah.

Adian menambahkan, Indonesia memiliki banyak pejuang Islam, termasuk KH Wahid Hasyim, KH Hasyim Asyhari, KH Ahmad Dahlan, Buya Hamka, Natsir, dan lainnya. ''Umat Islam perlu mengapresiasi perjuangan yang dilakukan mereka,'' ujarnya.

Adian menyatakan, mereka telah melakukan perjuangan bagi bangsa dan kemajuan umat Islam di Indonesia. Dengan demikian, mestinya umat Islam memahami dan mengapresiasi apa yang telah mereka lakukan. Umat Islam juga bisa meneladani perjuangan dan kontribusi mereka kepada bangsa dan negara.

Menurut Adian, banyak pula ketidakadilan yang terjadi terhadap pejuang-pejuang Islam. Ia mengatakant TjuNyak Dien, pejuang dari Aceh, yang memiliki kepahlawanan yang tinggi tak pernah diperingati. Misalnya, dengan menyelenggarakan Hari Tjut Nyak Dien. Padahal, jasa Tjut Nyak Dien sangat tinggi. (PurWD/rpb)


latestnews

View Full Version