View Full Version
Selasa, 08 Aug 2023

Siapa yang Pantas Memulai Salam?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Salam adalah sapaan penghormatan dalam Islam. Seorang muslim saat berjumpa dengan saudaranya menyapanya dengan “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”. Dalam salam ini ada pahala dan ganjaran istimewa di sisi Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Imam al-Nawawi rahimahullahberkata, “Disunnahkan bagi yang mengawali salam Assalamu ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, dengan dzamir jama’. Walaupun yang disalamin adalah seorang saja. Lalu orang yang menjawabnya berkata, “Wa’alaikumus Salam Wa Rahmatullah wa Barakatuh” dengan Wawu ‘Athaf di Wa ‘Alaikum.”

Siapa yang pantas untuk mengawali salam saat dua orang muslim berjumpa atau 2 kelompok muslimin bertemu?

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لِيُسَلِّمْ اَلصَّغِيرُ عَلَى اَلْكَبِيرِ, وَالْمَارُّ عَلَى اَلْقَاعِدِ, وَالْقَلِيلُ عَلَى اَلْكَثِيرِ

Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

وَالرَّاكِبُ عَلَى اَلْمَاشِي

Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan.

Hadits ini membimbing tentang sunnah siapa-siapa yang lebih dahulu mengucapkan salam. Disebutkan ada 4 macam. Pertama, dari sisi takrimah (penghormatan) dari yang muda kepada yang tua. Muslim yang lebih muda memuliakan yang lebih tua dengan mengawali untuk mengucapkan salam.

Kedua, orang yang lewat mengucapkan salam kepada orang yang duduk saat lewat di depannya. kedudukannya seperti orang datang kepada yang duduk tadi.

Ketiga, rombongan yang lebih sedikit lebih pantas mengucapkan salam kepada rombongan yang lebih banyak. Karena rombongan yang lebih banyak memiliki keutamaan atas rombongan lebih sedikit.

Keempat, orang yang berkendaraan disunnahkan mengawali mengucapkan salam kepada yang berjalan kaki. Karena yang berkendaraan berada di tempat yang lebih tinggi dan lebih nyaman. Selayaknya ia menegakkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat yang diperolehnya dengan mengawali untuk mengucapkan salam. Hikmah lainnya, agar orang yang berjalan kaki tidak menilai dirinya sebagai orang angkuh dan sombong. Saat ia mengucapkan salam kepada yang berjalan menjadi bukti ketawadhuannya (rendah diri) kepada orang yang berjalan kaki.

Namun demikian, tidak mengapa yang lebih tua mengucapkan salam kepada yang lebih muda, yang duduk kepada yang lewat, rombongan yang sedikit kepada yang lebih banyak, yang berkendaraan kepada yang berjalan kaki. Inipun tidak menyimpang dari sunnah. Masih dalam wilayah pengamalan sunnah. Keduanya akan mendapat pahala mengucapkan dan menjawab salam. Namun kondisi awal lebih sempurna dalam menjalankan sunnah karena kelebihan-kelebihan yang disebutkan di atas, sebagaimana yang diterangkan dalam Syarh al-Iqna’. (Lihat: Taudhih al-Ahkam, Syikah Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam: 4/499-500)

Sunnah mengawali salam di atas apabila mereka bertemu di jalan atau di tempat lainnya. Namun, jika posisi mereka mendatangi orang yang duduk atau bertamu maka yang datang mengawali salam; baik ia lebih muda atau lebih tua, berkendaraan atau berjalan kaki, rombongan lebih banyak atau lebih sedikit. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version