View Full Version
Ahad, 20 Sep 2009

Kejahatan Mengalahkan Kebaikan! Koq Bisa Sih...?

Oleh: Ahmad Salimin Dani

Terinspirasi oleh perkataan orang bijak yang mengatakan bahwa "Sekeranjang kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik", mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam mencapai goal yang kita inginkan.
Sepertinya kita sudah terbius dengan kata-kata bahwa kebaikan pasti akan menang, namun itu semua menjadi mustahil jika kebaikan berjalan sendiri-sendiri tanpa pengorganisasian yang baik. Sebab bagaimanapun juga selama bumi masih berputar maka kebaikan dan kejahatan akan berjalan secara beriringan. Siapa yang akan menang keduanya ditentukan oleh terorganisir yang menjadi team dalam sebuah organisasi.

Kenapa orang-orang yang berbuat jahat lebih berani dibanding dengan orang-orang yang menebar kebaikan ?. Beberapa fakta sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah sungguh sangat tidak adil, masyarakat kita rupanya lebih mentoleransi orang jahat yang bertobat dibanding orang baik yang berbuat jahat.
Bahkan ada satu kisah yang memilukan, ada seorang dai yang terkenal menebar kebaikan hanya karena melakukan suatu yang tidak populer dengan melakukan poligami, beliau dicaci maki dan disingkirkan begitu saja. Sementara ada seorang tokoh yang dikenal jahat selama puluhan tahun lalu dia bertobat, masyarakat kita begitu saja memaafkannya.

bahkan ada kisah seorang yang berbuat jahat dan diketahui oleh umum, lalu dia berkunjung menggunakan busana keagamaan, dia malah dielu-elukan oleh masyarakat yang dikunjunginya

Bahkan ada kisah seorang yang berbuat jahat dan diketahui oleh umum, lalu dia berkunjung menggunakan busana keagamaan, dia malah dielu-elukan oleh masyarakat yang dikunjunginya. Sementara ada seorang yang sudah berbuat baik dan terbukti bermanfaat untuk masyarakat, malah dilupakan begitu saja hanya karena berbuat sesuatu yang tidak populer.

Saya tidak tahu mengapa kondisi masyarakat kita sudah sedemikian terbolak-balik, apakah itu karena canggihnya pengorganisasian kejahatan dan kecanggihannya dalam cara mengkomunikasikannya ?, sehingga segala sesuatu yang nampak baik maka akan langsung di vonis baik dan segala sesuatu yang nampak buruk akan langsung di vonis buruk, atau karena pengaruh pribahasa yang mengatakan bahwa susu sebelanga rusak oleh racun setetes, padahal manusia kan bukan susu, karena manusia mengenal proses belajar.

Saking mengakarnya sebuah kejahatan yang terorganisir dengan baik membuat kita menjadi tidak sadar bahwa yang kita lakukan adalah sebuah kejahatan. Memang akhirnya bisa menjadi kunci pembenaran bahwa segala sesuatu yang baik jika dikomunikasikan dengan cara yang tidak baik maka akan menjadi buruk dan sebaliknya sesuatu yang buruk jika dikomunikasikan dengan cara yang baik maka bisa menjadi seakan-akan baik.

Lalu sepertinya masyarakat kita sedemikian perfectionistnya dalam menuntut pimpinan yang baik, kalau bisa jangan sampai ada cacat sedikitpun, namun ketika ada orang jahat yang bertobat sedemikian cepatnya mampu melupakan kejahatannya dimasa lalu. Sehingga secara alam bawah sadar kita terbentuk lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain setelah berbuat jahat, dibanding memaafkan kesalahan orang baik yang berbuat sedikit salah atau sekedar berbuat yang tidak populer.

Semoga akan semakin banyak orang baik yang berani berbuat baik dan mengorganisirnya dengan baik dalam melawan kejahatan, semoga kita mendapatkan pimpinan yang baik tersebut mampu mengorganisir dengan baik masyarakat kita yang sudah terbolak-balik. Sehingga kita semua betul-betul mampu melihat suatu permasalahan yang hanya sekedar dikomunkasikan dengan cara yang baik atau sesuatu yang benar-benar baik walau belum dikomunikasikan dengan cara yang baik.
(av/voa-islam)


latestnews

View Full Version