View Full Version
Senin, 22 Jan 2018

Nasihat untuk Pembaca dan Penghafal Al-Qur'an

Oleh: DR. Aiman Rusydi Suwaid

Demi Allah, sesungguhnya aku lebih butuh kepada nasihat ini ketimbang saudara sekalian. Aku memohon kepada Allah agar menolong kita semua untuk bisa menerapkannya.

Demi Allah, aku malu kepada Allah untuk mengirimkannya, karena sadar akan keadaan diriku. Akan tetapi, aku pecaya bahwa antum semua lebih baik dariku.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman:

يُؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ أُفِكَ

“Dipalingkan dari padanya orang yang dipalingkan.” (Adz-Dzariyat: 9)

Maksudnya, akan dipalingkan dari Al-Qur'an orang yang dipalingkan oleh Allah sebagai hukuman terhadapnya disebabkan dosa-dosanya dan keberpalingannya dari Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Saudaraku, siapa yang belum memulai hafalan Al-Qur’an, hendaklah segera memulainya.

Siapa yang telah menghafalnya, tetapi mengabaikan muraja'ahnya, maka susullah!

Siapa yang belum memiliki wirid berupa tilawah Al-Qur’an harian, hendaklah ia bersungguh-sungguh untuk mengupayakan!

Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu!

Karena sesungguhnya menghafal seluruh Al-Qur’an, atau sebagian yang ringan darinya, teliti menghafalnya serta membacanya sepanjang siang dan malam, mempunyai kelezatan yang membuatmu lupa akan penatnya bersusah payah (saat menghafal).

Larilah dari hiruk-pikuk kesibukanmu!

Ambillah kesempatan dari beberapa menit waktumu!

Bangunlah dari tidurmu!

Semoga engkau dapat menyusul rombongan orang-orang bertaubat dan merasakan kelezatan ahli ibadah.

 

Bersujud dan bertaqarrublah!

Buatlah untuk dirimu wirid harian berupa tilawah Al-Qur’an.

Jangan pernah engkau tinggalkan walau bagaimanapun.

Buatlah pula untuk diriku dzikir terus-menerus: setiap hari.

Bertasbihlah. Beristighfarlah. Bertahlillah (ucapkan: Laa Ilaaha illallaah).

Bershalawatlah kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

 

Berdoalah: memohon kebaikan untuk dirimu, kedua orang tuamu, serta untuk orang yang engkau cintai maupun yang tidak engkau cintai.

Jadilah engkau orang yang menyebabkan sadarnya sekian banyak orang.

 

Di antara bentuk keberkahan Al-Quran adalah bahwa Allah memberi keberkahan pada akal para pembaca dan penghafalnya.

Dalam riwayat disebutkan bahwa Abdul Malik bin Umair mengatakan: “Manusia yang paling terjaga akalnya adalah para penghafal Al-Qur’an.”

Dalam riwayat lain disebutkan: “Manusia yang paling jernih pikirannya adalah para penghafal Al-Qur’an.”

Imam Al-Qurthubi berkata: "Barangsiapa yang hafal Al-Qur’an, maka ia akan merasakan kenikmatan pada akalnya meski telah mencapai umur 100 tahun."

Sebuah penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa sesungguhnya menghafal Al-Qur'an dan membacanya dapat menguatkan daya ingat.

Imam Ibrahim Al-Maqdisi pernah memberikan wasiat kepada muridnya, Abbas bin Abdud-Dayim rahimahumullah:

“Perbanyaklah membaca Al-Qur’an. Jangan pernah meninggalkannya. Karena sesungguhnya akan dimudahkan bagimu urusanmu sebanyak bacaan yang engkau baca.”

 

Ibnu As-Shalah berkata: “Disebutkan bahwa para malaikat tidak diberi keutamaan membaca Al-Qur’an. Maka dari itu mereka ingin sekali mendengarkannya dari manusia!”

Maka membaca Al-Quran adalah suatu kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan manusia.

Abu Az-Zinad berkata: “Aku pernah keluar pada waktu sahur ke masjid Nabawi. Dan tidaklah aku melewati satu rumah pun kecuali di dalamnya ada yang membaca Al-Qur’an.”

Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah) berkata: “Aku tidaklah melihat sesuatu yang dapat memberi gizi kepada akal dan jiwa, menjaga tubuh serta mendatangkan lebih banyak kebahagiaan melebihi kegiatan memandang terus-menerus kepada Kitabullah Subahanahu wa Ta'ala.”

Ikatlah dirimu dengan Al-Qur’an, niscaya engkau mendapatkan keberkahan.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman di dalam Al-Qur’an: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan.”

 

Sebagian mufassir berkata: “Kami sibuk dengan Al-Qur’an, maka kami tercurahi banyak keberkahan dan kebaikan di dunia.”

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar Engkau ikat hati kami dengan hafalan Al-Qur’an.

Agar Engkau anugerahkan kepada kami rezeki berupa membaca dan mentadabburi Al-Qur’an sebagaimana yang Engkau ridhai, serta anugerah berupa pengamalan Al-Qur’an.

###

Jangan sampai engkau lalaikan wirid (bacaan Al-Qur’an) harianmu. Demi Allah, ia adalah sumber keberkahan dalam hidupmu jika engkau mengikhlaskan niat karena Allah. [PurWD/voa-islam.com]

  • Diterjemahkan oleh Ustadz Salafuddin Abu Sayyid (Founder #NgajiMetal)

latestnews

View Full Version