View Full Version
Ahad, 18 Feb 2018

Makanan Haram Seret ke Neraka

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperingatkan bahaya makanan haram yang akan menghalangi terkabulnya doa. Baik haramnya secara dzati (materi) atau haram sababi (cara perolehannya).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).” (HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ ، وَلاَ صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ

Allah tidak akan menerima shalat seseorang tanpa berwudlu (bersuci), dan tidak akan menerima sedekah dengan harta ghulul (curian/korupsi).”(HR. Muslim)

Bukan itu saja, memakan barang haram akan menyeret pelakunya ke neraka, sebagaimana hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ

Sungguh daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan masuk surga; neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Ahmad, al-Tirmidzi dan selainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2609)

Dari Khaulah al-Anshariyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata:Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمْ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya ada beberapa orang yang memakan harta milik Allah tanpa jalan yang benar maka neraka menjadi bagian mereka pada hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,

الطَّعَامَ يُخَالِطُ الْبَدَنَ وَيُمَازِجُهُ وَيَنْبُتُ مِنْهُ فَيَصِيرُ مَادَّةً وَعُنْصُرًا لَهُ ، فَإِذَا كَانَ خَبِيثًا صَارَ الْبَدَنُ خَبِيثًا فَيَسْتَوْجِبُ النَّارَ ؛ وَلِهَذَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ جِسْمٍ نَبَتَ مَنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ . وَالْجَنَّةُ طَيِّبَةٌ لَا يَدْخُلُهَا إلَّا طَيِّبٌ

“Makanan yang masuk ke tubuh, diserap oleh tubuh dan menumbuhkan daging ia menjadi zat dan komponen bagi tubuh itu. Apabila zat itu buruk maka tubuh juga menjadi buruk sehingga harus merasakan neraka. Karenanya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “setiap tubuh yang tumbuh dari makanan haram maka neraka lebih pantas untuknya.” Sementara surga adalah baik yang tidak akan dimasuki kecuali tubuh yang baik.” (Majmu’ Fatawa: 21/541)

Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah berkata,

الأكل إذا كان طيباً كان البدن طيباً ، وسلم من العذاب ، وإذا تغذى البدن على حرام كان البدن آثماً أو نجساً

“Apabila makanan itu baik maka tubuh akan menjadi baik dan selamat dari adzab. Apabila tubuh tumbuh dari makanan haram maka tubuh itu berdosa dan najis.” (Syarh ‘Umdah al-Ahkam: 3/74)

Makanan haram ibarat kolam kotor, janganlah berenang di dalamnya. Tebing curam, jangan didaki. Jalanan hancur yang tak pantas dilewati. Ia adalah kendaraan yang membawa ke neraka. Karenanya, wapadalah terhadap makanan haram. Tinggalkan mengonsumsi makanan haram; baik haram zatnya atau sebab memperolehnya.

Makanan haram adalah keburukan dan Allah tidak menyukai keburukan.  

قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".” (QS. Al-Maidah: 100)

Sadarilah, syetan selalu menghiasi makanan dan harta haram kepada jiwa-jiwa yang lemah. Syetan menghayalkan kesenangan dan poya-poya dengan banyak harta. Syetan membangun mimpi-mimpi indah dengan gelimang harta dari jalan yang haram. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version