View Full Version
Rabu, 12 Oct 2022

Sedekah Bukti Benarnya Iman

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Sedekah atau infak menunjukkan bukti kebenaran iman. Ketika seorang mukmin menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah, ia benar-benar yakin bahwa Allah akan memberikan pahala kepadanya di akhirat. Ini menunjukkan kebenaran imannya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menerangkan hubungan sedekah atau infak dengan iman.

الصدقةُ برهانٌ

“Sedekah adalah bukti nyata –iman-.” (HR. Muslim dari hadits Abu Musa al-Asy’ari)

Imam Nawawi Rahimahullah menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya).”

Allah menjanjikan balas ganti di dunia dan ganjaran besar di akhirat untuk orang yang banyak bersedekah.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat di atas,

مهما أنفقتم من شيء فيما أمركم به وأباحه لكم، فهو يخلفه عليكم في الدنيا بالبدل، وفي الآخرة بالجزاء والثواب

"Apapun yang kamu infakkan dalam apa yang diperintahkan kepadamu atau yang dimubahkan bagimu, maka Dia akan memberikan gantinya untukmu di dunia, dan di akhirat dengan ganjaran dan pahala."

Beliau kuatkan penafsiran ini dengan firman Allah di hadits Qudsi,

أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

"Berinfaklah, niscaya Aku berinfak kepadamu." (Muttafaq 'Alaih)

Juga hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

"Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran kepada orang yang kikir (tidak berinfaq)." (Muttafaqun 'alaih)

أَنْفِقْ بِلَالًا وَلَا تَخْشَ مِنْ ذِي الْعَرْشِ إِقْلَالًا

"Berinfakanlah wahai Bilal, jangan takut pemilik ‘Arsy (Allah) kurangi hartamu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Al-Thabrani dalam al-Kabir, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykat, no. 1885)

Keutamaan infak atau sedekah yang langsung disebutkan Al-Qur'an, ia akan menjadi sebab bertambahnya harta dan lapangnya rizki.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

 “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Siapa saja yang menginfakkan hartanya dalam kebaikan –khususnya jihad fi sabilillah- dari harta yang halal dan hanya mencari ridha Allah, maka Allah akan lipat gandakan pahala dan balasan untuknya. 1 kebaikan menjadi sepuluh sampai 700 kali lipatnya. Bahkan sampai jumlah tak terbatas. Ini sesuai kondisi orang berinfak, niat dan kebutuhannya. (Disarikan dari Tafsir Al-Sa’di)

Jika demikian keutamaan sedekah, pantaskah kita pelit dengan harta kita? [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version