Khalayak banyak terpesona oleh retorika, mimik dan bahasa tubuh Presiden AS Barack Obama ketika pidato. Dalam pandangan Amien Rais, mantan Ketua MPR RI yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Obama tak beda dengan pendahulunya, George W Bush.
Keduanya adalah teroris dunia yang disponsori oleh negaranya. Di tangan Obama, tentara AS melakukan teror terhadap Irak yang telah membunuh paling tidak 600 ribu kaum sipil Irak. Juga teror AS di Afghanistan dan teror sporadis yang dilakukan ke negara Timur Tengah, seperti Libya, Suriah, dan negara yang tidak berjalan paralel dengan keinginan AS.
Inilah wawancara Amien Rais yang dimuat Republika, Rabu (4/5/2011):
Apa sesungguhnya motif AS di balik perang atas nama melawan terorisme?
Yang tidak boleh kita lupakan sesungguhnya perang melawan terorisme hanyalah sebuah dalih dari politik AS yang bersifat hegemonik, supremasif, dan imperialistik. Dalam hal ini, Presiden Obama persis sama dengan Bush (Presiden AS sebelumnya, George W Bush—Red).
Kita jangan terkecoh oleh retorika dan mimik body language Obama yang kadang-kadang memunculkan simpati bagi banyak kalangan. Saya berbeda dengan banyak kalangan karena buat saya, Obama tidak kurang dan tidak lebih persis melanjutkan politik luar negeri George Bush Jr, sekalipun polesan kata-katanya lebih lembut dan mengecoh publik opini dunia.
....jangan terkecoh oleh retorika dan mimik body language Obama yang kadang-kadang memunculkan simpati bagi banyak kalangan....
Jadi, akan tetap ada usaha pendudukan di Afghanistan ataupun Timur Tengah?
Cengkeraman AS terhadap Afghanistan tampaknya akan berkelanjutan. Demikian juga, penjajahan AS atas Irak. Malahan dengan entengnya pesawat tempur AS langsung menghajar kediaman Qadafi (pemimpin Libya Muammar Qadafi—Red) yang menewaskan anak dan cucunya. Itu menunjukkan bahwa Timur Tengah memang dianggap bukan saja kawasan pengaruh AS, melainkan juga kawasan di bawah kontrol AS.
AS sering disebut justru teroris sebenarnya. Menurut Anda?
Di kalangan pengamat internasional memang ada pandangan mengenai dua jenis teror yang sangat berbeda. Pertama, teror yang dilakukan kaum tertindas. Ini biasanya skala destruksinya kecil-kecilan dan terbatas, seperti teror ala Taliban, Alqaidah, dan kelompok kecil kalangan tertindas lainnya.
Jenis kedua adalah teror resmi yang disponsori negara, didukung oleh angkatan bersenjata dengan menggunakan operasi intelijen, dan didukung dana tak terbatas. Ini dapat dilihat dari teror AS terhadap Irak yang telah membunuh paling tidak 600 ribu kaum sipil Irak. Juga teror AS di Afghanistan dan teror sporadis yang dilakukan ke negara Timur Tengah, seperti Libya, Suriah, dan negara yang tidak berjalan paralel dengan keinginan AS.
Tindakan represif AS di Afghanistan dan Timur Tengah akan terus memancing tumbuhnya terorisme?
Saya dengan terpaksa harus memprediksi bahwa selama AS membabi buta membela Israel secara mutlak, dan membabi buta memperlakukan Timur Tengah sebagai wilayah pengaruh dan kekuasaannya, maka yang dilakukan AS pada dasarnya memotivasi munculnya gerakan teroristik yang semakin meluas.
Kesalahan fundamental dan fatal di AS adalah secara sadar dan sengaja, mereka tidak pernah mau dan tidak pernah berani melihat akar permasalahan kezaliman yang terjadi di Timur Tengah. Saya terus terang menyayangkan harapan dunia kepada Obama yang bapak dan kakeknya datang dari Afrika-benua yang tertindas- ternyata telah kandas. Obama telah menjalankan pakem atau aturan baku politik luar negeri AS, yaitu mengupayakan supremasi, dominasi, dan hegemoni AS di seluruh penjuru dunia dari segi ekonomi, politik, diplomasi, bahkan militer. Kalau kita mau jujur, fenomena Alqaidah adalah sebuah hal yang abnormal.
Alqaidah adalah fenomena kenekatan dan frustrasi yang menyundul titik maksimal. Kita sangat sulit membayangkan ada gerakan teror, seperti Alqaidah, seandainya tidak ada penindasan bangsa Palestina oleh Israel dan kaum Zionis yang didukung secara finansial, diplomasi, politik, bahkan militer oleh AS.Jadi, sebelum AS mengebom lagi seenak perutnya sendiri di Timur Tengah, sebaiknya mereka secara jujur menanyakan apa gerangan kesalahan fatal politik AS di Timur Tengah itu.
Apakah Obama identik dengan Usamah karena sama-sama melakukan teror?
Usamah bin Ladin melancarkan tindakan terorisme dari sudut yang tertindas. Sementara George Bush dan Obama melancarkan terorisme resmi dengan sponsor negara dari sudut pandang penindas. Namun, aksi terorisme yang dilakukan oleh kaum tertindas sampai kapan pun tidak pernah bisa dibenarkan. Ada aturan dalam ayat suci Al-Qur'an, bila membunuh satu orang yang tidak berdosa dan tidak membuat kerusakan di bumi, sama dengan membunuh seluruh umat manusia.
....George Bush dan Obama melancarkan terorisme resmi dengan sponsor negara dari sudut pandang penindas.....
Karena itu, cara umat Islam membangun kekuatan bukan dengan cara terorisme. Tapi, lewat usaha dan perjuangan dengan konsistensi membangun kekuatan ekonomi, politik, dan diplomasi, supaya dunia luar tidak semena-mena mengganggu dan meremehkan kita.
Apa yang harus dilakukan untuk mendesak AS menghentikan aksi militernya di Afghanistan pascatewasnya Usamah?
Menghadapi AS sebagai imperialis kesiangan itu tidak ada kata lain kecuali Timur Tengah dan dunia Islam pada umumnya membangun kekuatan ekonomi, politik, dan militer. Dengan begitu, AS harus berpikir berulang-ulang untuk melancarkan neoimperialismenya ke Timur Tengah khususnya dan dunia Islam pada umumnya. [taz/republika]