Cirebon (voa-islam) - Innalililahi wainna iilahirojiun. Anggota Komisi I DPR Yoyoh Yusroh meninggal dunia. Politisi PKS tersebut menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan di Cirebon, Jawa Barat.
"Iya meninggal di rumah sakit Plumbon, Cirebon setelah kecelakaan," kata politisi PKS yang juga staf ahli Menkominfo, Ahmad Mabruri, kepada detikcom, Sabtu (21/5/2011).
Kabar tewasnya Yoyoh diterima para pejabat PKS pukul 03.30 WIB dinihari. Menurut Mabruri, saat itu Yoyoh sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta.
"Beliau baru saja menghadiri wisuda anaknya di UGM. Dalam perjalanan pulang ada kecelakaan," tambahnya.
Di dalam mobil, terdapat suami dan anak-anak Yoyoh. Namun, kondisi mereka saat ini masih mendapat perawatan. "Yang lain luka-luka. Jenazah sekarang masih di rumah sakit," imbuhnya
Yoyoh adalah salah seorang tokoh pendiri PKS. Wanita yang biasa disapa ustadzah Yoyoh ini dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja.
Ibu dari 13 orang anak ini lahir di Tangerang, 14 November 1962. Dia menjadi anggota DPR sejak tahun 1999 dan sudah menempati sejumlah komisi.
Yoyoh Yusroh, sedikit orang (muslimah) yang terekrut, dan menjadi generasi awal (assyabiqunal awwalun) dalam generasi dakwah, yang membangun di awal gerakan dakwah di Indonesia. Yoyoh merupakan sedikit kader dakwah yang sangat gigih membangun gerakan dakwah di Indonesia dengan segala pengorbanannya. Dia juga berhasil menciptakan sebuah lapisan generasi baru Muslimah, yang memiliki komitment dakwah dikalangan jamaah dakwah.
Yoyoh telah berinteraksi dengan berbagai kalangan, dan mengunjungi berbagai negara di Timur Tengah, termasuk telah mengunjungi Gaza, melihat langsung kondisi rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.
Yoyoh juga kini aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI Tahun 2005-2010, bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia
Sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001.Desastian