View Full Version
Kamis, 06 Sep 2012

Ust. Fahruddin Sholeh,SH: Jangan Sampai Kehabisan Stok Pemimpin

DEPOK (VoA-Islam) - Menemukan sosok pemimpin ideal, memang bukan pekerjaan mudah atau instan. Diperlukan kaderisasi dan pembinaan secara terus-menerus. Sehingga, stok kepemimpinan tidak pernah langka atau nyaris tak tersedia.

“Aspek kepemimpinan sangat terkait erat dengan pembinaan (kaderisasi). Mengingat, menyiapkan pemimpin dimasa depan harus diprogram secara serius dan simultan. Karena itu, pemimpin yang lahir dari sebuah proses pembinaan yang baik, tentu jauh lebih baik daripada pemimpin yang lahir secara instan, atau karena popularitas, factor kedekatan maupun keturunannya.”

Demikian dikatakan Ustadz Fachrudin Sholeh, SH yang aktif di kepemudaan Islam di kawasan Depok, Jawa Barat, belum lama ini di Masjid KH. Muhammad Yusuf, Depok, masjid yang juga diketuai olehnya.

Menurut Ustadz muda ini, pemimpin adalah bagian terpenting dari sebuah organisasi, lembaga, atau pun pemerintahan. Suatu negara akan maju dan berkembang, apabila dipimpin oleh orang yang tepat. Seorang pemimpin, idealnya tak hanya berfungsi untuk mengatur, mengendalikan, tapi juga mengorganisir sebuah komunitas dimana lingkungannya berada. Jauh lebih penting adalah memiliki keimanan, dan akidah yang benar.

“Memilih pemimpin yang memiliki kecintaan pada tanah air itu biasa. Tapi, memilih pemimpin yang seiman itu lebih utama. Adalah wajar, jika masyarakat perlu mengetahui asal-usul pemimpin yang dipilihnya, baik itu keturunannya, silsilahnya, maupun agamanya. Jika tidak cermat, bisa-bisa salah ketika menentukan pemimpin yang tepat dan ideal,” tandasnya.  

Menurut ustadz yang dikenal dekat dengan banyak tokoh nasional ini , idealnya pemimpin itu dari putera daerah alias pribumi. Karena dia lebih mengetahui permasalahan warga yang sesungguhnya di wilayahnya. “Dikhawatirkan, jika memilih pemimpin yang tak seiman dan bukan dari putera daerah, maka bagaimana ia bisa memimpin masyarakatnya sendiri.”

Cucu KH.Muhammad Yusuf --  konon disebut-sebut gurunya si Pitung & Bung Karno– ini menyitir QS. Al-Anbiya, ayat 73 : “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.

Dijelaskan Ust Fachruddin, ayat ini bicara pada tataran ideal tentang sosok pemimpin yang akan memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat secara keseluruhan, seperti yang ada pada diri para nabi, manusia pilihan Allah.

“Secara korelatif, ayat ini memberikan panduan dan keteladanan seorang pemimpin dalam mensejahterakan umatnya. Jika para calon pemimpin memiliki modal bisa dipercaya, berkata benar, dan amanah, Insya Allah, akan memberi kebaikan dan keberkahan bagi bangsa dimanapun dan kapanpun,” tukas Fachruddin. Yat/desas


latestnews

View Full Version