View Full Version
Selasa, 19 Jun 2012

Pangeran Salman Sekutu Dekat Amerika Serikat

Kerajaan Arab Saudi berturut-turut kehilangan putera mahkota, yang digadang-gadang akan mengantikan Raja Abdullah, yang sudah berumur 89 tahun. Abdullah sudah sering keluar masuk rumah sakit Amerika Serikat.

Tetapi, yang meninggal duluan adalah Putera Mahkota Pangeran Sultan. Tak lama posisi Sultan digantikan Pangeran Nayef, yang sebelumnya menjadi Menteri Dalam Negeri Kerajaan Saudi. Tetapi, Nayef belum lama dilantik menjadi Putera Mahkota,  meninggal pula.

Sekarang ini, Raja Abdullah menunjuk Pangeran Salman, yang menjadi Menteri Pertahanan, sebagai putera mahkota. Pengumuman penunjukkan Salman sebagai putera mahkota itu, diumumkan oleh pejabat Kerajaan Arab Saudi, Senin.

Pangeran Salman, 76, ditunjuk menteri pertahanan setelah meninggalnya Pangeran Sultan, kemudian putera mahkota yang  lama mengendalikan bidang  pertahanan dan penerbangan menteri, digantikan Nayef, dan kemudian Nayef meninggal  digantikan oleh  Pangeran Salman yang menjadi Gubernur Riyadh sejak tahun 1962.

Raja Saudi Abdullah menunjuk saudara tiri Pangeran Salman sebagai putra mahkota dan sebagai wakil perdana menteri,  sementara tetap mempertahankan Pangeran Salman sebagai menteri pertahanan.

Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz diangkat sebagai menteri dalam negeri, posisi yang dipegang oleh Putera Mahkota Pangeran Nayef,lebih dari 30 tahun, ungkap televisi pemerintah Al-Ekhbariyah.

Pangeran Salman secara luas diyakini sebagai pewaris baru, karena dinilai memiliki sikap yang lebih pragmatis dan pemahaman tentang situasi  politik di Kerajaan Saudi. Pangeran Salman  dipandang lebih moderat daripada kakaknya Pangeran Nayef.

Menurut kabel diplomatik yang dirilis oleh WikiLeaks, 2007,  Pangeran Salman menyarankan pendekatan hati-hati untuk reformasi sosial dan budaya. "Dia memiliki langkah-langkah strategis yang baik untuk mengubah perilaku  konservatif (masih kuat memegang nilai-nilai Islaml) kepada modernisme",  kata Robert Jordan, Dubes  Amerika Serikat  di Riyadh 2001-2003.

"Dia tidak begitu saja menerima segala sesuatu yang  berasal dari Amerika Serikat,  tetapi pada saat yang sama dia memahami pentingnya hubungan Kerajaan Saudi dengan Amerika Serikat", tambah Jordan.

Theodore Karasik, Direktur Institute Timur Dekat dan Analisis Militer di Teluk, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Dubai seperti dikutip oleh Bloomberg mengatakan bahwa Pangeran Salman memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika Serikat dan kalangan militer Amerika Serikat. Sejak menjadi menteri pertahanan, ia sudah bertemu dengan sejumlah pejabat politik dan militer AS. Pangeran Salman sangat membantu menjaga hubungan Amerika Serikat-Saudi militer", ungkap Karasik.

Pangeran Salman adalah anak dari isteri pendiri Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz al-Saud, yang Hassa binti Ahmed al-Sudairi, yang memiliki anak tujuh.  Saudara-saudaranya yang lain termasuk Raja Abdullah, dan  putra mahkota kedua Pangeran  Sultan,  dan Pangeran Nayef. Salman adalah saudara tiri Raja Abdullah.

Di bawah Pangeran Salman, nampaknya Arab Saudi akan semakin melanggengkan hubungannya dengan Amerika Serikat, yang selama ini telah menjadi penjaga utama dari kekuasaan para pangeran di Kerajaan Saudi.

Arab Saudi selalu menjadi sekutu Amerika Serikat, kecuali Raja Faisal, yang menentang Amerika Serikat dan sekutunya, yang membela Israel. Bahkan, Raja Faisal melakukan embargo minyak terhadap Amerika Serikat. Tetapi, kemudian Faisal dibunuh keponakannya sendiri, yang menjadi alat CIA, yang baru saja pulang dari Amerika, di tahun l974.

Arab Saudi membelanjakan kekayaannya triliun dollar, hanya untuk membeli mesin pembunuh dari Amerika Serikat, dan tidak digunakan membunuh musuh-musuh Allah, tetapi hanya digunakan untuk menghadapi rakyat yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, yang dituduh sebagai teroris.

Mei, Kerajaan Arab Saudi  menandatangani kontrak senilai $ 3-miliar dollar dengan Inggris untuk membeli jet tempur jenis Sea Harrier, yang baru. Sementara itu, surat kabar Jerman melaporkan bahwa Arab Saudi akan membeli 600-800 tank Leopard dari Jerman , setidaknya dua kali lipat dari jumlah perkiraan sebelumnya. 

Uang kerajaan hanya habis digunakan membeli peralatan militer, atau digunakan membeli klub sepak bola Eropa atau lainnya. Tidak dalam rangka membela agama Allah. af


latestnews

View Full Version