View Full Version
Rabu, 25 Jul 2012

Presiden Mursi Menunjuk Hesham Qandil Sebagai Perdana Menteri

Cairo (voa-islam.com) Presiden Mesir Mohamed Mursi, menunjuk mantan menteri irigasi Dr. Hesham Qandil sebagai perdana menteri Mesir yang baru, ungkap televisi pemerintah, Selasa.

Selanjutnya, Qandil  akan membentuk kabinet, di mana akan melakukan koordinasi dengan dengan presiden. Qandil adalah menteri irigasi pada kabinet  Kamal Ganzuri, yang kemudian mengundurkan diri. Kini, Qandil diangkat sebagai perdana menteri, dia menggantikan sebagai perdana menteri Kamal Ghanzouri. Mursi menunnjuk tokoh yang dinilai patriotik dan independen, dan keputusan Mursi itu muncul setelah banyak belajar dan diskusi untuk memilih orang mampu mengelola skenario kebijakan yang diinginkannya," kata Yassir Ali, juru bicara Presiden Mursi.

Berbicara dalam konferensi pers setelah pengumuman pada hari Selasa, Qandil mengatakan prioritasnya adalah untuk memenuhi target 100-hari rencana Mursi (yang fokus pada lima isu utama: Keamanan, lalu lintas, pangan (roti), masalah kebersihan publik, dan bahan bakar, tuturnya.

Qandil adalah bagian dari delegasi yang dipimpin oleh Mursi ke KTT Uni Eropa di Ethiopia pada pertengahan Juli. Dia pertama kali ditunjuk sebagai menteri irigasi pada bulan Juli 2011. Qandil mewakili Mesir pada konferensi internasional beberapa  isu-isu tentang air dan ia bekerja di Bank Pembangunan Afrika.

Al Jazeera Rawya Rageh, melaporkan dari Kairo, mengatakan bahwa Qandil pernah bertugas di berbagai departemen terkait dengan masalah irigasi dan air. Sekarang Mesir, menghadapi ancaman krisis air, akibat konflik dengan Ethiopia, dan pemerntah baru, harus melakukan negosiasi dengan pemerintah Adis Ababa, yang menginignkan dukungan politik Mesir.

Qandil mengatakan bahwa dia juga terlibat dalam Inisiatif Mata Air Nil di benua Afrika dan bahwa ini mengisyaratkan Mursi, yang  berusaha menghidupkan kembali hubungan dengan benua Afrika setelah bertahun-tahun diabaikan di bawah mantan presiden Hosni Mubarak. Mursi ingin serius tentang penyelesaian konflik tentang Mesir dengan Ethiopia tentang sumber daya air sungai Nil. Di mana saat ini Mesir menghadapi krisis air.

Qandil dipilih menjadi perdana menteri penuh dengan berbagai kalangan. Di mana  militer negara itu akan terus mengontrol pengangkatan pos keamanan? Qandil menolak tegas mengomentari masalah ini, dan hanya mengatakan bahwa portofolio menteri pertahanan akan diputuskan berdasarkan pembicaraan dengan presiden dan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF).

Qandil Lahir pada tahun 1962, dan ia  lulus fakultas teknik Kairo University, kemudian melanjutkan  pasca sarjananya  di Amerika Serikat. Pada tahun 1993, ia meraih gelar doktor dari University of North Carolina.

Nampaknya Qandil tokoh yang akan dapat diterima kalangan oposisi dan pemuda Mesir, dan dinilai kompeten, serta profesional, di mana Qandil mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri irigasi di bawah Perdana Menteri Ghanzouri. mi


latestnews

View Full Version