View Full Version
Ahad, 23 Sep 2012

Presiden Mursi : AS Harus Mengubah Kebijakannya Terhadap Dunia Arab

Cairo (voa-islam.com) Presiden Mesir Muhammad Mursi mengatakan perdamaian dengan Israel tergantung komitmen negara Zionis itu terhadap kemerdekaan rakyat  Palestina, tegasnya kepada New York Times, Minggu.

Pemimpin Mesir yang baru itu, berencana akan melakukan perjalanan ke New York menghadiri Sidang Umum PBB. Mursi mengatakan Washington harus mengubah pendekatannya terhadap dunia Arab, tegasnya.

Selanjutnya, Mursi menambahkan, bahwa AS harus  menunjukkan rasa hormat yang lebih besar terhadap nilai-nilai kemanusiaan, yang konstruktif, khususnya  terhadap negara Palestina. Hal ini akan mengurangi kemarahan yang membara dihati rakyat di kawasan itu, yang terus terpendam, kata New York Times.

"Selama perdamaian dan keadilan tidak terpenuhi bagi rakyat Palestina, maka sulit perjanjian itu tetap dapat dipertahankan," ungkapnya kepada New York Times. Di mana Mursi mengomentari tentang perjanjian Camp David, yang ditanda tangani oleh Presiden Anwar Sadat dan Perdana Menteri Menachem Begin,  tahun 1979.

Mursi, yang melakukan perjalanan ke New York pada hari Senin, dan tidak dijadwalkan bertemu dengan Obama selama kunjungannya ke AS. Ketika ditanya tentang, apakah menurut Mursi, AS sebagai sekutu, Mursi mengatakan: "Itu tergantung pada definisi sekutu menurut anda", ucapnya.

Mesir adalah sekutu dekat AS di bawah Hosni Mubarak, yang berkuasa selama 30 tahun, dan berakhir pemerintahannya dengan revolusi rakyat tahun lalu. Pemerintah AS, sebelumnya membuka kontak dengan pemimpin Jamaah Ikhwanul Muslimin, tahun lalu. Kenyataannya sekarang Mursi telah berkuasa ditampuk kekuasaan.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada jaringan media berbahasa Spanyol,  bahwa AS tidak menganggap pemerintah  Mesir sebagai sekutu maupun musuh, tegas Obama.

The New York Times juga mengatakan Mursi mengindikasikan Mesir tidak akan bermusuhan dengan Barat,  tetapi tidak akan memposisikan dirinya sebagai sekutu dekat AS. Mesir di bawah Mursi, tetap menjaga independennya sebagai sebuah negara di Timur Tengah yang mempunyai posisi strategis, dan ingin memainkan peranan yang konstruktif bagi perdamain di kawasan itu.

Obama mengulangi kecaman Washington terhadap  film "Innocence of Muslim", dan mengatakan dia memandang ke depan perlunya membangun kerja sama dengan Presiden Muhammad Mursi untuk "kemitraan strategis", ungkap Obama, Minggu.

Masalah Palestina menjadi agenda utama bagi Presiden Mursi, dan menginginkan agar rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan, serta mendapatkan dukungan  internasional.

Mursi yang akan melakukan kunjungan ke New York, salah satu agendanya, mengenai masalah Palestina, yang sampai sekarang menghadapi jalan buntu, karena AS menolak mengakui kemerdekaan rakyat Palestina. Kesempatan di Sidang Umum PBB itu, Mursi akan menggunakannya menyampaikan pidato dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. af/wb.  
    


latestnews

View Full Version