View Full Version
Sabtu, 20 Oct 2012

PM Lebanon Mikati : Bashar al-Assad Menciptakan Kekacauan di Lebanon

Beirut (voa-islam.com) Perdana Menteri Libanon Najib Mikati mengatakan  bahwa bom mobil yang sangat dahsyat di Beirut yang menewaskan Kepala Interlijen Lebanon, Jenderal Wissam al-Hassan, tak bisa dilepaskan dari skenario yang dilakukan oleh Suriah, yang bertujuan mengacaukan situasi di Lebanon, dan ingin memindahkan konflik dari Suriah ke Lebanon, ujar Mikati, Sabtu.


Di mana di bawah Hassan, intelijen Lebanon (ISF) memainkan peran sentral dalam penangkapan mantan Menteri Informasi Lebanon Michel Samaha, bulan Agustus lalu, dan dia memiliki hubungan dekat dengan Damaskus. Dia dituduh dengan merencanakan serangan untuk memicu konfil agama (sektarian) di Lebanon.

Badan intelijen (ISF) kemungkinan terlibat dalam merencanakan penangkapan mereka yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan dan pembunuhan antara tahun 2005 dan 2008, dimulai dengan pembunuhan Hariri, yang Hassan menuduh Damaskus terhadap Perdana Rafiq Hariri, seorang tokoh Sunni, dan Hassan juga mencurigai Hezbullah terlibat dalam aksi pembunuhan itu.

Pada bulan Oktober 2010, pengadilan Suriah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 33 tokoh Lebanon, termasuk Jenderal Hassan,yang dituduh melakukan sumpah palsu dalam kasus pembunuhan Hariri.

Sementara itu, kelompok oposisi utam, setelah pertemuan darurat hari Jumat, meminta pemerintah Lebanon yang dipimpin Perdana Menteri Mikati mengundurkan diri dari jabatannya, akibat terjadinya ledakan yang menewaskan Kepala Intelijen Lebanon, Jenderal Hassan.

"Pemerintah harus meninggalkan dan kami memanggil Perdana Menteri Najib Mikati untuk mengundurkan diri secepatnya," kata Ahmad Hariri, sekretaris jenderal dari gerakan Masa Depan, membacakan pernyataan itu kepada wartawan, Sabtu.

"Perdana Menteri Najib Mikati secara pribadi bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Lebanon, termasuk terbunuhnya Jenderal Wissam al-Hassan", yang menjadi korban serangan itu,tambahnya. Mikati mengatakan pemerintah akan mengundurkan diri "cepat atau lambat" dan menyerukan pembentukan sebuah pemerintah konsensus nasional. Mikati mengatakan presiden Lebanon telah memintanya tetap memerintah, sampai "jangka waktu tertentu", tambahnya.

Kepala intelijen yang dibunuh memiliki hubungan sangat dekat dengan putra Hariri, Saad, yang merupakan pemimpin oposisi dan memusuhi rezim Assad. Al-Hassan  mengambil alih sebagai kepala ISF pada akhir tahun ini.

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zohbi mengutuk apa yang disebutnya serangan "teroris,dan pengecut". Insiden-insiden seperti itu "tidak dapat dibenarkan terjadi dimanapun," katanya.

Sebaliknya,  Saad Hariri dan Walid Jumblatt, pemimpin Druze Lebanon, menuduh Presiden Suriah berada di balik serangan itu.

"Kami menuduh Bashar al-Assad berada dibalik  pembunuhan Wissam al-Hassan, penjamin keamanan Lebanon," kata Hariri sebuah stasiun TV Lebanon. Ditanyakan oleh Televisi Masa Depan yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu, Hariri menjawab: "Bashar Hafez al-Assad," memberikan nama lengkap presiden Suriah. Ayah Hariri, Rafik al-Hariri, tewas tujuh tahun lalu dalam pemboman yang pendukungnya menyalahkan Damaskus dan Hizbullah, menurut Reuters.

Jumblatt, pemimpin Druze juga menuduh  Damaskus, juga menuduh Assad, yang berada dibalik pembunuhan kepala intelijen Lebanon itu.

"Rezim Suriah adalah ahli dalam pembunuhan politik," katanya kepada AFP. "Kita perlu memberikan tanggapan politik. Seorang presiden yang membakar Suriah dan merupakan algojo Damaskus tidak peduli jika Lebanon terbakar. "

Memang, nampaknya Bashar al-Assad ingin  mengalihkan situasi krisis di Suriah sekarang ke negara tetangganya Lebanon, sehingga dengan pemboman yang dahsyat itu, perhatian dunia akan beralih ke Lebanon. Itulah siasat busuk Bashar al-Assad, yang tangannya sudah penuh dengan gelimangan darah rakyatnya. af/aa


latestnews

View Full Version