View Full Version
Senin, 08 Apr 2013

Mesir : Kristen Ortodok Perang Melawan Muslim

Kairo (voa-islam.com) Orang-orang Kristen Koptik (Ortodok) Mesir memang tak tahu diuntung. Sudah mendapatkan dan dijamin hak-hak dasarnya, hak untuk hidup, hak beribadah sesuai dengan keyakinan, hak berserikat, hak berekspressi,  dan melakukan aktifitas lainnya, tetapi masih merasa didiskriminasikan.

Mereka masih saja merasa mendapatkan perlakuan tidak adil oleh pemerintahan Islam dibawah Presiden Mohamad Mursi. Mereka merasa didiskriminasi. Mereka merasa terancam. Mereka merasa dalam bahaya. Lalu, mereka menggunakan seluruh kekuatan mereka miliki dan kolabolasi dengan golongan nasionalis, sekuler, dan liberal menghancurkan pemerintahan Mursi.

Orang-orang Kristen Ortodok di Mesir, terus menghujat, menggerogoti, dan berusaha menghancurkan pemerintahan dibawah Presiden Mesir Mohamad Mursi. Orang-orang Kristen Ortodok menggalang kekuatan kaum nasionalis, sekuler, dan dengan dukungan Zionis-Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa, berusaha menumbangkan pemerintahan Mursi melalui aksi jalanan.

Di mana Mesir, sejak perubahan politik dan sekarang dibawah Presiden Mursi, tak pernah merasakan ketenangan dan ketenteraman. Terus diguncang oleh aksi jalanan yang begitu hebat. Mereka tidak menghendaki pemerintahan Mesir, dibawah kalangan Islamis. Orang-orang Kristen Ortodok merasa sangat kecewa dengan jatuhnya Mesir ke tangan kaum Islamis.   

Gerakan demi gerakan terus mereka lakukan guna mengguncang pemerintahan Mursi. Mereka tidak ingin pemerintahan Mursi stabil, dan bisa memperbaiki kondisis ekonomi Mesir. Huru-hara tak pernah henti. Bahkan, orang-orang Kristen Ortodok berkomplot dengan kekuatan nasionalis dan sekuler, mengepung Istana, membakar kantor Ikhwan  di Kairo, dan melakukan tindakan anarkhis lainnya.

Belakangan ketegangan  semakin memuncak antara orang-orang Kristen Ortodok dengan kalangan Muslim di Kairo, karena ulah mereka yang sudah sangat mengganggu dan membahayakan Muslim. Maka, puncaknya bentrok antara Kristen Ortodok dengan Muslim. Peristiwa itu mengakibatkan 4 orang tewas dan lebih dari 80 terluka dalam bentrokan di Katedral Ortodoks di pusat kota Kairo pada hari Minggu.

Kantor berita negara MENA mengatakan 84 orang cedera dalam pertempuran yang menghebat antara Kristen Ortodok dengan Muslim di Kairo. Mereka bertempur di sekitar Katedral, berlangsung  berjam-jam dengan menggunakan batu, bom molotov, dan senjata.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun bentrokan terus larut malam. Kalangan Kristen Koptik tidak mau berhent dan terus melakukan perlawanan  hingga dini hari. Kaum Kristen Koptik yang sangat brutal melakukan perlawanan sepanjang malam.

Sebelumnya, berlangsung beberapa kali kekerasan yang terburuk antara Kristen Koptik dengan Muslim, pada hari Jumat,yang menewarskan 4 Kristen dan satu Muslim tewas di El KHUSUS, utara Kairo, ketika terjadi bentrok dan keduanya Kristen Koptik dan Muslim, saling tembak menggunakann senjata.

Bentrokan meletus  hari Minggu, ketika ratusan orang Koptik marah datang ke upacara pemakaman di Katedral St Mark, meneriakkan "Dengan darah dan jiwa kita akan mengorbankan diri kita sendiri untuk salib". Beberapa juga meneriakkan slogan-slogan selama upacara menghujat Presiden Mohamed Mursi, karena dianggap gagal melindungi orang Kristen.

Tak lama usai kebaktian gereja yang sangat emosional, di mana keluarga orang Koptik yang mati menangis, para jemaah yang muda meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mulai melemparkan batu ke petugas polisi di luar katedral, ungkap seorang wartawan Reuters di tempat kejadian.

Beberapa pengunjuk rasa, diyakini orang Koptik, menghancurkan enam mobil pribadi dan membakar mobil yang ada, kemudian mendorong reaksi marah dari Muslim yang tinggal di lingkungan, selanjutnya melawan dengan melemparkan bom bensin buatan dan batu ke arah mereka, ujar seorang saksi mata.

"Orang-orang Kristen meneriakkan slogan-slogan memprovokasi warga," kata Ahmed Mahmoud, ujar  seorang warga Muslim. "Kemudian bentrokan dimulai, mereka melemparkan batu, dan mereka (orang Kristen) menyala api dan mereka menembaki kami dengan  senjata", ujar seorang Muslim.

Paus Tawadros mengutuk kekerasan dan mendesak semua orang Mesir untuk tetap tenang dan "berpikir dengan hati-hati" untuk melestarikan bangsa, kata MENA.

Sekelompok Muslim menunjukkan solidaritas mereka dengan orang-orang Kristen dengan menghadiri upacara pemakaman. Koptik memungkinkan mereka untuk melakukan magrib di halaman katedral.

"Mereka datang untuk menyampaikan belasungkawa mereka dan untuk menunjukkan solidaritas, untuk menunjukkan ini bukan tentang orang Kristen terhadap umat Islam," kata Wageh, yang tergerak oleh gerakan mereka.

Mursi, yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis pada bulan Juni, dan berjanji melindungi hak-hak Koptik, yang berjumlah 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir.

Namun, banyak orang Kristen di pemakaman menyerukan Mursi dan sekutu Islam mundur dari jabatannya, beberapa dari mereka meneriakkan "Darah orang Kristen tidak murah, Mursi, Anda penjahat." Memang orang Kristen Koptik itu tidak tahu diuntung. af/wb


latestnews

View Full Version