View Full Version
Sabtu, 27 Jul 2013

Ikhwanul Muslimin Menentang Kekejaman Jenderal al-Sissi

Cairo (voa-islam.com) Sesudah terjadinya pembantaian terhadap pendukung Presiden Mohamad Mursi, saat mereka melangsungkan shalat subuh di depan markas Pasukan Garda Republik, Jamaah Ikhwanul Muslimin terus menyerukan pengembalian Presiden Mursi.

Sementara itu, Kepala Angkaktan Bersenjata Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, beberapa hari lalu, dalam pidatonya telah meminta mandat dari rakyat Mesir, guna memadamkan aksi-aksi damai yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwanul Muslimin yang terus melakukan tuntutan pengembalian Presiden Mursi pada kekuasaannya.

Mesir sekarang berada diambang perang saudara, akibat pidato dari Jenderal al-Sissi yang secara terang-terangan meminta dukungan rakyat Mesir guna menghadapi gejolak politik, dan menuduh Jamaah Ikhwan sebagai teroris.

Ini seperti yang dilakukan oleh Presiden Bashar al-Assad, yang menghancurkan dan membunuhi rakyat dengan menggunakan segala jenis senjata. Ribuan rakyat Suriah telah dibunuh oleh tangan rezim Syiah Alawiyyin ini. Sekarang gilirannya Jenderal al-Sissi akan melaksanakan skenario Zionis.

Dibagian lain, tanpa mempedulikan ancaman dari militer yang telah  melakukan kudeta, ratusan ribu pendukung  Presiden Mohamad Mursi pada hari Jumat sore melakukan aksi demonstrasi  mengecam apa yang mereka gambarkan sebagai "kudeta militer" terhadap pemimpin Mesir.

Para pendukung Presiden Mursi memulai aksi mereka dari  Masjid Mustafa Mahmoud di distrik Mohandissen Giza. Mereka berjalan secara tertib, dan terus meneriakkan slogan anti militer dan menentang terhadap tindakan militer yang melakukan kudeta terhadap Presiden Mursi.

Para demonstran dengan penuh semangat terus meneriakkan yel-yel yang menentang kebengisan dan kekejaman militer yang menembaki para anggota Ikhwan saat berlangsung shalat shubuh. Mereka para pendukung Mursi mengutuk Jenderal al-Sissi yang melakukan kudeta dan dinilai sebagai kejahatan kemanusiaan.

Ratusan ribu pendukung Presiden Mursi di tengah puasa di bulan Ramadhan, mereka tetap terus melakukan aksi, dan mereka mengulangi tuntutan mereka agar militer segera mengembalikan kekuasaan Presiden Mursi.

"Ya untuk legitimasi, tidak untuk kudeta," salah satu bunyi spanduk yang dibawa oleh demonstran.

Arus ratusan ribu demonstran itu  akhirnya bergabung sebelum pindah ke Nahda Square, di mana ratusan ribu pendukung Mursi telah berkemah selama hampir empat minggu.

Demonstran pro-Mursi juga berbaris di jalan Giza Haram mengecam seruan panglima militer Abdel Fattah al-Sisi kepada rakyat  Mesir untuk menggelar aksi tandingan terhadap Jamaah Ikhwan,  pada hari Jumat, dan mengatakan kelompok Ikhwan untuk  "menghadapi kekerasan dan terorisme."

Para pengunjuk rasa juga berbaris dari Masjid Rahman di Kota Nasr di Kairo timur menuju Rab'a al-Adaweya Square, tempat hampir sebulan pro-Morsi berada di kawasan itu.

Aliansi Nasional untuk Legitimasi, koalisi yang sebagian besar terdiri dari kelompok-kelompok Islam dan Ikhwanul Muslimin berhasil melakukan aksi demonstrasi massal pada hari Jumat.

Dibagian lain, Jenderal  Abdul Fattah al-Sissi, hari Rabu, al-Sisi,  mendesak rakyat Mesir untuk turun ke jalan guna memberikan mandat kepadanya menghadapi kekuatan Ikhwan yang terus dengan teguh hati menentang kudeta.

"Saya meminta rakyat Mesir melakukan aksi menentang Ikhwan pada tanggal 30 Juni dan 3 Juli," katanya dalam pidato televisi. "Saya ingin rakyat menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Mesir memberikan mandat kepadai saya untuk menghadapi segala tindak kekerasan dan terorisme", ujarnya. Tetapi, rakyat tidak bodoh, dan mau mendukung Jenderal al-Sissi yang sejatinya menjalankan agenda Zionis-Israel.

Dibagian lain, Presiden Mursi akan diadili dalam waktu dekat dengan tuduhan melakukan konspirasi dengan kelompok Hamas saat berlangsung penggulingan Presiden Hosni Mubarak. Ini hanyalah cara yang dicari militer meligitimasi tindakan kudeta yang dijalankannya. af/hh



     
    


latestnews

View Full Version