View Full Version
Senin, 14 Oct 2013

Presiden Mohamad Mursi Tidak Akan Mau Berkompromi

Cairo (voa-islam.com) Presiden Mohamad Mursi tetap bersikeras dan menantang,  dan tidak akan mundur atau bernegosiasi, ungkap keluarganya, Minggu, 13/10/2013.

"Tidak peduli apa yang mereka lakukan. Presiden Mohammad Mursi,  tidak akan mundur melalui tawaran pemulihan dengan  demokrasi (pemilihan ulang), bahkan jika cara itu yang akan memberikan jaminan  hidupnya," kata keluarganya hari Minggu, menjelang Hari Raya Idul Ahda.

"Dia tidak akan mundur, atau bernegosiasi atau menerima kompromi, terutama setelah ribuan orang syahid, terluka, ditahan dan hilang," tambah pernyataan itu .

Pernyataan keluarga menyerukan terus berlanjutnya gerakan "revolusi damai, tidak membela seseorang, tetapi sebuah negara yang sekarang ini sedang dibajak, dan  masa depannya sedang dirusak oleh segelintir musuh rakyat", tambahnya.

Mursi tetap berada dalam tahanan selama 30 hari lagi menunggu penyelidikan tuduhan "berkonspirasi".  Mursi menghadapi tuduhan bersekongkol dengan Hamas yang berbasis di Gaza untuk memulai tindakan bermusuhan di Mesir. Di mana dia dituduh menghancurkan fasilitas polisi, menyerang  personil militer, dan penjara, dan membebaskan anggota Ikhwanul Muslimin, selama revolusi  Mesir 2011  yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak .

Pekan lalu , pengadilan Mesir menjadwalkan akan mengadili Mursi pada 4 November, memulai sidang yang akan mengadili Mursi dengan  tuduhan membunuh pengunjuk rasa di luar istana presiden Ittihadiya tahun lalu, tuduhan hanyalah mengada-ada, sengaja dibuat oleh rezim militer.

Amerika menghentikan bantuan militer kepada Mesir, sesudah gerakan rakyat Mesir yang terus menentang rezim militer yang berkuasa, dan membuat militer Mesir, sekarang mulai kelihatan berpikir ulang terhadap tindakan yang membantai rakyat Muslim Mesir, dan didukung oleh Raja Arab Saudi, Abdullah. Abdullah juga memberikan bantuan $ 12 miliar dollar kepada Jenderal Abdul Fattah al-Sissi.

Raja Abdullah lebih takut terhadap Gerakan Islam, seperti Ikhwanul Muslimin, dibandingkan terhadap Zionis-Israel dan Iran. Karena itu, perintah pembantaian terhadap pendukung Mursi itu datang dari Raja Abdullah yang takut terancam dengan adanya revolusi yang sekarang ini melanda seluruh dunia Arab.

Mesir dibawah rezim militer yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, sekarang menjalankan skenario Zionis-Israel, dan bekerjasama dengan Zionis-Israel terus melakukan penghancuran terhadap Hamas, termasuk menghancurkan 400 terowongan, serta menghancurkan ratusan kapal penangkap ikan  yang dimiliki rakyat Gaza. Sungguh sangat keji Mesir berada di tangan militer. af/hh


latestnews

View Full Version