View Full Version
Rabu, 30 Oct 2013

Erdogan Mewujudkan Cita-Cita Sultan Hamid, Turki Menjadi Adi Daya Baru

Istambul (voa-islam.com) Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan, meresmikan pembangunan terowongan di bawah laut, di selat Marmara yang menghubungkan daratan Eropa dengan Asia, dan dia menyampaikan terima kasih kepada para undangan, diantaranya Presiden Somalia Sheikh Hasan Mahmud, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Rumania Victor Ponta serta para menteri dari Negara Group 8, Selasa, 30/10/2013.

"Proyek bersejarah, Marmara, dan proyek abad 21 ini, menghubungkan daratan Eropa dan Asia,  dibuka  bersamaan dengan ulang tahun ke-90 berdirinya Republik Turki", kata Erdogan. " Ini peristiwa bersejarah bagi Republik Turki, dan kami  terbukti telah memenuhi proyek itu, di mana kami mencapai kehidupan dengan demokratis, stabilitas dan solidaritas bangsa Turki", ungkap Erdogan.

Pembangunan terowongan itu, sudah pernah dicanangkan oleh Sultan Hamid, saat ia  berkuasa, di tahun l891. Sekarang impian Sultan Hamid menjadi kenyataan, dan dilaksanakan generasi berikutnya, yaitu Recep Tayyib Erdogan, dan yang memimpin Turki di zaman modern  ini.

Turki dibawah Partai AKP yang dipimpin Perdana Menteri Erdogan, berhasil meninggalkan masa lalu, di mana dibawah rezim sekuler, ekonomi Turki bangkrut dan inflasi diatas dua digit, dan kondisi rakyatnya miskin, dan tidak adanya stabilitas politik, karena campur tangan militer. Sekarang Turki menjadi kekuatan ekonomi keempat di Eropa.

Terowongan Marmara yang panjangnya 1,4 kilometer dan lebarnya 50 meter di bawah Selat Bosphorus diharapkan meringankan beban dua juta penumpang yang menggunakan dua jembatan yang menghubungkan antara daratan kota di  Eropa dan  Asia. Walikota Istanbul, Kadir Topbas,  mengatakan bahwa layanan baru akan mampu mengangkut 150.000 penumpang per-jam, ungkapnya.

Proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi jumlah polusi  yang dihasilkan oleh lalu lintas kota. Dua jembatan yang melintasi selat Bosphorus itu, menimbulkan polusi yang sangat tinggi, karena banyak angkutan umum yang melintas setiap harinya.

"Proyek Marmara menyatukan ... dua benua Erpa dan Asia, dan sangat bersejarah bagi "Jalur Sutra", kata Menteri Transportasi Binali Yildirim menjelang pembukaan. Terowongan itu menghabiskan anggaran 5,5 miliar lira ($ 280 juta dollar).

Proyek Marmara hanyalah salah satu dari banyak yang akan mengubah Istambul dan Turki menjadi negara adidaya modern. Proyek-proyek lain termasuk sebuah kanal yang panjangnya 50 km, yang akan menyaingi terusan Suez, dan akan membuat separuh Istanbul menjadi pulau, bandara Istambul  akan menjadi tersibuk di dunia dan akan dibangun masjid raksasa di atas sebuah bukit kota Istanbul .

Pembangkit listrik bertaga nuklir sudah dalam blog grand yang akan dilakskanakan guna mengurangi energi minyak. Sebuah jembatan ketiga di atas Bosphorus yang pembangunannya mengakibatkan harus  1 juta pohon ditebang, sekarang sedang berlangsung.

Erdogan menyebut Marmara proyek abad dan mengatakan itu memenuhi sebuah "mimpi nenek moyang kita yaitu Sultan Abdul Hamid.

Rencana  sebuah terowongan kereta api bawah tanah di selat Bosphorus, sudah pernah digagas tahun 1891, ketika Sultan Abdulhamid berkuasa. Inilah yang membuat obsesi bagi Erdogan. Terowongan itu dikerjakan oleh  insinyur Perancis dan Turki, yang merancang  terowongan tercanggih yang dibangun di Turki.

Marmaray dibangun antara perusahaan Jepang, Taisei Corp dengan mitra Turki Nurol dan Gama. Sebagian besar pendanaan berasal dari Japan Bank for International Cooperation .

"Erdogan ingin meninggalkan sejarah pembangunan di Turki, dan yang pernah terjadi dalam sejarah kekuasan di Turki sebelumnya. Ini akan menjadi warisan kemegahan yang bermanfaat bagi rakyat Turki. Erdogan ingin seperti Fir'aun di Mesir, meninggalkan Piramida", ujar seorang pengamat ekonomi di Istambul.

"Sejarah semenanjung Turki di kota Istambul tetap utuh selama 25 abad, seperti mata badai , karena penghalang alami dari Golden Horn dan Bosphorus saluran air," kata Guvenc. "Marmara ini menghilangkan batas-batas", ungkapnya.

Pembangunan terowongan di sisi Eropa menghasilkan pelabuhan Bizantium dan lebih dari 13 bangkai kapal dan ribuan peninggalan lainnya yang sudah berlangsung lebih dari 8.500 tahun .

Turki akan menjadi super power (adi daya) baru di daratan Eropa. Ini berarti mengukit kembali Turki sejarah masa  lalunya, di mana Turki menjadi pusat peradaban Islam, dan negara yang modern, tanpa meninggalkan identitasnya sebagai negara Muslim terbesar di daratan Eropa. af/hh


latestnews

View Full Version