View Full Version
Senin, 05 May 2014

DR.Sheikh Yusuf Qardhawi dan 28 Tokoh Ikhwan Pergi ke Tunisia

DOHA (voa-islam.com) - Nampaknya pemerintah Qatar menghadapi tekanan yang sangat hebat, terutama dari Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan sejumlah negara Teluk lainnya, agar menyerahkan ulama terkemuka dunia, DR.Sheikh Qardhawi kepada rezim junta militer Mesir. Menghadapi tekanan itu, pemerintah Qatar, mengambil jalan keluar dengan memindahkan Sheikh Qardhawi ke Tunisia.

Tunisia, sekarang pemerintahan di bawah kekuasaan Partai Nahdhah, yang dipimpin Prof.Rashid Gounushi. Gounushi sebelumnya mendapatkan suaka politik di London, saat Partai An-Nahdhah diberangus, dan sebagian besar tokohnya dipenjarakan oleh Jenderal Zainal al-Abidin, dan sesudah Abidin terguling, tahun 2012 lalu, Gounushi kembali ke tampuk politik, dan An-Nahdhah memenangkan pemilihan di negeri yang terletak di laut Mediterania.

Qatar diminta Negara-negara Dewan Teluk (GCC), agar segera mengusir DR.Sheikh Yusuf Qardhawi yang menjadi ‘duri dalam daging’ para pemerintahan negara-negara Arab dan Teluk. Kemudian, ulama dan tokoh Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir, yang mendukung perjuangan Ikhwan di Mesir, akhirnya memutuskan meninggalkan Qatar, dan telah mengumumkan rencananya pindah ke Tunisia, bersama dengan 28 tokoh Ikhwan lainnya.

Nampaknya, Tunisia akan menjadi benteng baru bagi Jamaah Ikhwanul Muslimin, karena banyak anggota telah pindah ke Tunisia. Mantan wakil menteri luar negeri Mesir Hasan Heridi memperingatkan Presiden Tunisia Moncef Marzouki yang liberalis dan kaum kiri di Tunisia, pasti akan marah dengan kedatangan tokoh-tokoh Ikhwan. Di mana Ikhwan sekarang dijadikan musuh bersama oleh negara-negara Teluk (GCC).

Sebagian tokoh Ikhwan lainnya, meninggalkan negara-negara Arab, dan mendapatkan tempat yang aman di Turki. Karena, Perdana Menteri Turki, Tayyib Erdogan mendukung perjuangan Ikhwan dan Presiden Mursi. Bahkan, seluruh rakyat Turki melakukan aksi demonstrasi mendukung Presiden Mesir Mohammad Mursi, yang di kudeta oleh militer, pada 3 Juli.

Sekarang dengan kondisi di Mesir yang ada, sebagian tokoh Ikhwan dan anggota Ikhwan menyebar ke seluruh dunia, khususnya di dunia Arab, dan mereka melanjutkan perjuangan menegakan cita-cita Islam.

Ikhwan sudah terlalu kenyang dengan berbagai ujian, terutama dari para penguasa militer Mesir. Sepanjang sejarah Ikhwan selalu berhadapan dengan penguasa zalim. Termasuk para penguasa Arab dan Teluk, yang tidak menginginkan menjadi kekuatan baru di dunia Arab. (afgh/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version