View Full Version
Kamis, 12 Jun 2014

Histeria Washington Atas Jatuhnya Mosul Kepada ISIS

WASHINGTON DC (voa-islam.com) - Amerika Serikat menyatakan ketakutan dan prihatinan terhadap situasi keamanan yang memburuk di Irak dan berjanji memberikan segera bantuan kepada pemerintah Irak menghadap kemenangan militer yang di capai oleh pejuang ISIS, Rabu, 11/6/2014.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki meng atakan Amerika Serikat sangat takut menjelang jatuhnya kilang Baiji, kilang minyak terbesar di negara itu, setelah ISIS menyerbu dan menguasai kota Tikrit pada hari Rabu.

"Kami memahami pada saat ini bahwa kilang tetap dalam kendali pemerintah Irak," kata Psaki kepada wartawan di Washington.

Pejuang Negara Islam di Irak dan Siria (ISIS) mengambil alih kota terbesar kedua Irak, Mosul, pada hari Selasa dan menyerbu Tikrit pada hari Rabu, dan menguasai kilang Baiji. Dengan jatuhnya Mosul dan Tikri ini, maka membuat terancamnya kepentingan Barat yang sekarang ini tergantung dengan pasokan minyak Irak.

Dikuasai kilang minyak Baiji membuat terancam terhadap pasokan minyak dunia, dan mendorong harga minyak dunia meningkat mencapai $ 110 dollar per barel, menambah kekhawatiran tentang kekurangan pasokan dari Libya.

Psaki mengatakan Departemen Luar Negeri telah mengkonfirmasi dari laporan berita bahwa ISIS sedang menuju Baghdad. "Ini adalah situasi yang sangat menakutkan bagi Barat. Kami tentu sangat prihatin dengan situasi yang memburuk tapi saya tidak punya konfirmasi dari laporan tersebut," katanya.

Jika Bagdad jatuh ke tangan ISIS, berdampak segara geopolitik, dan pasti mendorong kekacauan yang lebih diseluruh kawasan Timur Tengah. Di mana konflik di Irak, mengakibatkan terjadinya perubahan politik yang sangat luas. Termasuk akan berdampak terhadap situasi di Siria. Karena dengan de facto dikuasai oleh ISIS, maka perubahan berikutnya akan menuju pembebasan di Siria.

Amerika Serikat mempertimbangkan membantu pemerintah Irak mendapatkan kembali kendali atas wilayahnya, Psaki mengatakan Washington telah mempercepat pengiriman peralatan militer kepada pemerintah Irak tahun ini dan meningkat pelatihan bagi pasukan keamanan Irak. Tapi, tidak akan berdampak banyak terhadap situasi di Irak.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry berbicara melalui telepon dengan MenluTurki, Ahmet Davutoglu, dan para pejabat Irak tentang serangan terhadap konsulat Turki di Mosul, di mana pemberontak menahan diplomat Turki dan anak-anak mereka.

Sekarang parlemen Turki sedang mempertimbangkan terjun dalam konflik di Irak. Termasuk Turki telah menyerukan NATO terlibat dalam konflik di Irak, dan menghentikan manuver militer ISIS, yang sekarang sedang menuju kota Bagdad.

Pasukan militer Irak mengalami demoralisasi, karena sebagian besar militer Irak masih warisan Saddam Husien. Mereka banyak yang membelot atau desersi menghadapi ISIS yang berhasil mengubah situasi di Irak. Dunia menghadapi situasi yang sangat rentan akibat semakin menggelegaknya perang antara pasukan Muslim melawan kekuatan-kekuatan yang menjadi sekutu Barat dan Zionis. (jj/wb/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version