View Full Version
Jum'at, 29 Aug 2014

Gaza, Menang Terhormat vs Israel Pulang Membawa Malu

GAZA (voa-islam.com) - Pertempuran yang berlangsung selama hampir dua bulan, Alhamdulillah membawa kemenangan bagi rakyat Gaza. Secara materi dan jiwa, Gaza kehilangan lebih banyak daripada Israel.

Tapi jangan lupa, jumlah bayi yang lahir selama masa dua bulan pembantaian itu setara atau bahkan lebih daripada jumlah yang syahid. Hal ini terjadi hanya di Gaza yang wanitanya tak enggan memunyai anak banyak. Bukan hanya jumlah, kualitas pun jangan ditanya. Anak-anak kecil yang hapal Qur’an, ibu-ibu yang hafidzoh, pemuda yang selain hafidz juga rajin salat wajib berjamaah di masjid, pemimpin yang ikut turun lapangan berjihad. Semua ini hanya ada di Gaza. Masya Allah.

Betapa pun hebohnya Netanyahu, si Perdana Menteri Israel sesumbar untuk mengalahkan Hamas dan membuatnya bertekuk lutut, akhirnya dia sendiri yang menanggung malu karena kalah. Ya...50 hari membantai rakyat Gaza, ia tak dapat apa-apa. Namanya makin tercemar di dunia internasional, Hamas tak ada tanda-tanda kalah dan menyerah. Sebaliknya, jumlah tentara di pihak Israel zionis makin bertambah. Bandara Ben Gurion kena rudal, pemukiman Israel yang memakan tanah rakyat Gaza juga lengang, musim liburan yang seharusnya mendatangkan devisa jadi sepi, dan boikot produk Israel seluruh dunia membuat Israel pusing tujuh keliling.

Rakyat Gaza dan Hamas akhirnya menang dengan gemilang. Bagaimana tidak bila gencatan senjata dicapai dengan Hamas memberi persyaratan yang cukup banyak dan itu harus dipenuhi oleh Israel. Sedangkan dari pihak Israel sendiri, mereka tak punya syarat apapun. Ya..itu karena pihak Israel sangat takut melanjutkan perang ini. Banyak pasukan mereka yang mati bukan di medan perang tapi malah bunuh diri. Mereka lebih memilih membunuh dirinya sendiri daripada berhadapan dengan ketangguhan pasukan Hamas. Tak jarang mereka bersaksi melihat pasukan tinggi besar melebihi manusia menjadi ‘backing’ para tentara Hamas. Bukan tak mungkin itu adalah golongan malaikat yang diutus Allah untuk membantu para mujahid ini.

Luar biasa sekali daya tahan dan keimanan rakyat Gaza khususnya dan Palestina umumnya. Di bawah ini adalah syarat yang diajukan Hamas yang harus dipenuhi demi gencatan senjata bila Israel ingin tak ada lagi roket yang meluncur ke arahnya yang sebetulnya itu adalah tanah milik warga Palestina.

1. Gaza dibebaskan
2. Perbatasan dibuka
3. Pelabuhan dan bandara dibuka
4. Uang dapat ditransfer
5. Dijamin tidak ada agresi dalam pemerintahan bersama (dua negara)
6. Dapat terhubung dengan Tepi Barat
7. Agresi di Tepi Barat dihentikan
8. Para tahanan dibebaskan dan tidak ditangkap lagi
(Permintaan Khalid Misy'al, Kepala Biro Politik Hamas, kepada pemerintah Israel)

Meskipun ada pihak yang menyangsikan keseriusan pihak Israel dalam  menepati janji dalam gencatan senjata ini (ingat, Yahudi adalah satu kaum yang sangat susah menepati janji), tapi tak usahlah khawatir. Sudah terbukti ketangguhan mereka selama ini teruji dan mereka selalu menang dengan terhormat. Motto hidup mulia atau mati syahid benar-benar terwujud nyata di sini, di Gaza Palestina.

Sebaliknya dengan Israel, Netanyahu harus menahan malu karena sesumbarnya tak pernah terbukti. Begitu juga dengan pasukan Israel yang petentang-petenteng membawa senjata untuk menembaki anak-anak dan bayi harus pulang dengan tangan hampa. Sampai kapan pun perlawanan akan terus dilakukan dengan atau tanpa bantuan pihak lain. Go Gaza Go! Kami selalu menyertaimu dalam doa.

Begitu juga Israel, kami menyertakanmu juga dalam doa penuh laknat agar segera tobat atau binasa. Wallahu alam. [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version