View Full Version
Kamis, 12 Feb 2015

Presiden Barack Obama Meminta Dukungan Kongres Memerangi ISIS

WASHINGTON (voa-islam.com) - Presiden Barack Obama mengirim rancangan otorisasi (kekuasaan) ke Kongres terkait penggunaan pasukan militer secara resmi dalam mengatasi kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Resolusi tidak akan membatasi di mana pasukan Amerika Serikat dapat menghadapi ISIS tetapi melarang "operasi perang dalam waktu yang lama".

AS sudah melakukan ratusan serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah sejak tahun lalu.

Kongres tidak secara resmi melakukan pemungutan suara bagi kekuatan militer sejak tahun 2002, bagi perang Irak. Obama mendesak diakhirinya resolusi tentang perang Irak, tetapi RUU baru tidak mengubah resolusi perang Afghanistan pada tahun 2001.

Rancangan yang dikirim presiden AS ke Kongres dalam kaitannya dengan ISIS dibatasi menjadi tiga tahun. Hal ini diperkirakan akan menciptakan perdebatan tentang peran AS di Timur Tengah dan cara terbaik menghadapi kelompok militan.

Dalam surat yang dikirim ke Kongres bersama dengan rancangannya, Obama mengatakan sementara "perangkat hukum yang ada" memungkinkan serangan udara, dia "berulangkali menyatakan komitmennya dengan Kongres untuk meloloskan otorisasi kompromi penggunaan kekuatan militer guna menghadapi ISIS".

Langkah Obama ini dalam rangka persetujuan resmi Kongres yang akan menggunakan kekuasaannya, dan mengerahkan seluruh kekuatan tempur AS yang akan digerakan dengan seluruh kekuatan koalisi melakukan pukulan terakahir terhadap ISIS, dan mengambil alih kembali atas Mosul.

Obama berobsesi menghancurkan kekuatan ISIS sampia ke akar-akarnya. Dengan dukungan negara-negara Arab, termasuk Iran Amerika akan melancarkan serangan darat terhadap posisi ISIS di Irak dan Suriah. Apakah ini tanda berakhirnya pengaruh ISIS di Irak dan Suriah? (dimas/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version