View Full Version
Sabtu, 18 Apr 2015

Kematian Jenderal Izzat Ibrahimi dan Masa Depan ISIS di Irak?

BAGDAD (voa-islam.com) - Jenderal Izzat Ibrahim al-Douri, yang konon disebut membantu ISIS, mencapai kemenangan luas dalam  perang di Irak, dikabarkan tewas. Berbagai teka-teki dan spekulasi terus muncul, bersamaan dengan kematian Izzat Ibrahimi.

Izzat merupakan tokoh penting, dan menjadi wakil mantan Presiden Irak Saddam Hussein dilaporkan telah tewas dalam operasi militer besar-besaran di Irak, ungkap seorang pejabat Irak mengatakan kepada Al Arabiya News Channel, Jumat, 17/4/2015.

Namun, pernyataan tentang kematian tokoh  partai Baath Irak, yang disebut membantu ISIS dalam mencapai kemenangann dalam perang Irak itu, dibantah oleh para pemimpin anti pemerintah Irak di Mosul.

Sementara itu, gubernur provinsi Salahaddin Irak, Raed al-Jabbouri mengatakan bahwa Douri adalah "dalang dari Negara Islam di Irak-ISIS," dan tewasnya Izzat Ibrahimi menjadi pukulan dari perjuangan kelompok itu.

"Pasukan keamanan mampu membunuh mantan Wakil Presiden dan salah satu komandan al-Baath Party, Izzat al-Douri, selama operasi di dekat ladang minyak Aalas di Tikrit," kata Jabbouri.

Izzat Ibrahimi al-Douri 72-tahun telah menjabat sebagai wakil ketua  Dewan Komando Revolusi di masa Saddam. Sebagai wakil Saddam, dia membiarkan putrinya untuk menikah putra tertua Saddam dan pangeran Uday Hussein - serikat yang kemudian berakhir dengan perceraian.

Kemudian, ia menjadi buronan setelah invasi pimpinan AS pada 2003, dan diyakini dalang pemberontakan terhadap pemerintah Syiah yang dipimpin saat ini.

Tahun lalu pada bulan Juli, sesaat setelah ISIS  merebut  kota terbesar kedua Irak, yaitu Mosul dalam serangan yang sangat dahsyat, Douri merilis rekaman audio mendesak semua rakyat Irak untuk bergabung upaya untuk "membebaskan" negara Irak dari 'anjing Syi'ah yang dipimpin Nuri al-Maliki.

Populeritas al-Douri adalah sangat luar biasa, sehingga ia tokoh yang paling dicara oleh  militer AS selama invasi 2003 Irak, ia menjabat sebagai "raja", yang sesungguhnya di Irak, pasca Saddam Husien. Douri digambarkan tokoh sangat penting, dan mampu mengobarkan perlawanan rakyat Irak terhadap Amerika. Al-Douri tokoh yang paling di cari oleh AS.

Ghassan Attiyah, seorang ahli politik Irak dan kepala Lembaga Kajian Politik dan Keamanan Irak yang berbasis di Inggris untuk Pembangunan dan Demokrasi mengatakan kepada Al Arabiya News bahwa "kematian Douri adalah tidak diragukan lagi sebagai prestasi yang signifikan bagi Baghdad. Dia mewakili salah satu tokoh utama rezim Saddam. "

Sementara pemerintah Irak mengklaim bahwa Douri adalah dalang dibalik ISIS, hubungan mantan Baath dengan kelompok radikal masih merupakan "teka-teki," kata Attiyah, dan menunjukkan bahwa gerakan Douri sebagai sekutu ISIS. 

Sejatinya, di Irak lahir dan bergabung berbagai kekuatan Sunni di Irak menghadapi kekuatan Syi'ah yang sudah mencengkeram Irak, dan menunjukkan penghancuran terhadap golongan Sunni.

Keterlibatan langsung Iran, termasuk sejumlah kekuatan milisi Iran dan Irak, bertempur bersama menghadapi kelompok-kelompok Sunni, termasuk ISIS. Peranan para jenderal di masa pemerintahan Sadddam Husien, hanyalah bagian dari perubahan politik di Irak, sejak AS menggulingkan Saddam dengan invasi militer, dan kemudian bercokolnya rezim Syi'ah di Irak.

Kematian Izzat Ibrahimi tidak akan menghentikan kelompok Sunni, termasuk ISIS melawan rezim Syi'ah Irak, yang sudah menjadi 'anjing' AS, dan terus melakukan penghancuran terhadap golongan Sunni di negeri 1001 Malam itu. (dimas/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version