View Full Version
Senin, 01 Jan 2018

Analis: Pejuang Islamic State dari Asia Tenggara Berkumpul Kembali di Deir Al-Zor

DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang Islamic State (IS) dari Asia Tenggara di Suriah diyakini telah bergabung kembali di kegubernuran Suriah Deir Al-Zor atau meloloskan diri ke Turki, kata seorang analis.

Setelah jatuhnya ibukota de facto IS di Suriah, Raqqa, tidak ada pejuang dari wilayah Asean yang diyakini telah kembali ke rumah.

Pawel Wójcik, seorang analis yang fokus pada jihadis di Asia Tenggara dan wilayah lainnya, mengatakan bahwa beberapa pejuang dari daerah tersebut pasti berhasil kembali ke rumah tapi ini sebelum runtuhnya kekhalifahan mereka. Dan itu tidak dalam jumlah besar.

Para jihadis dari kawasan Asia Tenggara dikatakan berasal dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Australia.

Beberapa pejuang Asean, menurut Wójcik, dilaporkan ditangkap oleh pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) dan pasukan Syi'ah Irak. "Juga, ada kabar tentang ratusan tersangka militan yang bersembunyi di Turki.

Tidak diragukan lagi, mereka yang berasal dari wilayah Asean ada di antara mereka, "katanya kepada FMT.

"Tidak ada laporan yang dapat dipercaya tentang mereka pergi ke tempat lain untuk bertempur atas perintah IS, misalnya di Afghanistan dan Sinai di mana cabang-cabang IS yang paling cakap berada.

"Pejuang Asia Tenggara cenderung tinggal dan berjuang sampai mati di Suriah atau pergi dan mencoba kembali ke negara asal mereka.

"Sebagian besar masyarakat Asia Tenggara yang tersisa tampaknya berkumpul di mana semua orang dari IS dicurigai berkelompok sekarang - di lembah Efrat di kegubernuran Deir Al-Zor, dekat perbatasan Suriah-Irak."

Pada hari Jum'at, IS 'yang disebut Wilayat Al-Khair atau Provinsi Deir Al-Zor merilis sebuah video propaganda yang menampilkan seorang jihadis Singapura, Megat Shahdan Abdul Samad atau Abu Uqayl, dan dua pejuang lainnya, yang diyakini juga berasal dari wilayah Asean, melakukan eksekusi.

Wójcik mengatakan Wilayat Al-Khair berada di Deir ez-Zor dimana IS memiliki beberapa operasi di belakang garis dan telah menangkap beberapa kota di sisi kanan sungai Efrat.

"Lokasi yang tepat dimana video itu dibuat tidak dapat dipastikan, tapi Abu Uqayl seharusnya ada disekitar sana, dilihat dari apa yang bisa kita lihat di video tersebut.

"Di situlah orang Singapura dan semua pejuang wilayah Asean lainnya (berada), kemungkinan besar," katanya. (st/fmt)


latestnews

View Full Version