View Full Version
Rabu, 05 Aug 2009

Kerusuhan di Nigeria Tewaskan 700 Orang

Maiduguri, Nigeria - Pejabat militer Nigeria Sabtu lalu menyatakan bahwa sekitar 700 orang terbunuh di utara kota Maiduguri selama pertempuran antara polisi dan kelompok Islam Boko Haram. Sebelumnya diperkirakan hanya sekitar 300 orang yang tewas.

Kol.Ben Ahanotu pada hari Sabtu menyatakan penguburan masal sedang dilakukan karena mayat-mayat yang tergeletak dipinggir jalan tersebut mulai membusuk terkena panas. Ahanotu mengatakan "ada sekitar 700 mayat disana", dia selaku pejabat keamanan yang berwenang di Maiduguri.

"Disana, terdapat banyak sekali mayat dan kami harus menguburkan secara masal", kata dia sambil menunjuk tempat yang dulunya merupakan markas Boko Haram dan sekarang sudah rubuh.

Pertempuran juga meluas hingga ke kota-kota di utara. Total korban disana belum diketahui.

Maiduguri, ibukota Borno hari Sabtu kemarin terlihat sepi. Jalan-jalan sudah mulai dibersihkan dan ceceran darah juga sudah dibersihkan akibat pertempuran besar lima hari tersebut. Sekarang Bank dan toko-toko sudah mulai dibuka.

Namun serangan sporadis masih berlanjut. Di parkiran depan rumah sakit Umaru Shehu, reporter dari AP melihat mayat seorang pemuda dengan tangan terikat kebelakang dan sebuah lubang bekas peluru menembus hingga ke punggunnya, menandakan pemuda ini dieksekusi.

Seorang staff rumah sakit yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, lima orang lagi terbunuh pada hari Sabtu, mayat-mayat mereka ditinggalkan di tempat parkir. Dia mengatakan ada 172 mayat yang sudah dibawa ke rumah sakit sejak hari Selasa.

Banyak orang yang datang ke rumah sakit untuk memindahkan sanak famili mereka yang dirawat disini agar mereka tidak dianggap ikut terlibat dalam kerusuhan.

Banyak terlihat bangunan yang tinggal puing-puing reruntuhan, termasuk kantor polisi dan markas kelompok Islam Boko Haram. Pemimpin Boko Haram yang meninggal dalam pertempuran itu saat ini sudah dimakamkan. Bekas markas Boko Haram yang saat ini tinggal puing-puing dijaga ketat oleh tentara dengan senapan mesin dan RPG.

Seorang pria berlumuran darah yang diduga anggota Boko Haram terlihat terkapar dan masih hidup dekat sebuah pohon, tangannya terikat ke belakang dan dijaga ketat oleh tentara.

Komisaris Polisi Borno, Cristopher Dega mengatakan para anggota Boko haram sepertinya saat ini sedang bersembunyi dan mungkin sedang menyusun kekuatan lagi dalam masa tenang ini.

Penduduk sipil disana sangat ketakukan ditengah-tengah pertempuran tersebut, para tentara tidak mau pilih-pilih antara penduduk sipil dan anggota Boko Haram, mereka menembak apa saja yang bergerak, kata Mohammad Ibrahim 35 tahun kepada AP.

Ibrahim mengatakan, pada saat kerusuhan itu dirumahnya ada 17 tetangganya yang beragama Kristen ikut bersembunyi termasuk seorang wanita yang sedang hamil.

Gelombang kekerasan dimulai hari Ahad 26 Juli lalu di Bauchi dan dengan cepat menyebar ke wilayah utara termasuk Borno. Para anggota Boko Haram menyerang kantor polisi, gereja, dan gedung-gedung pemerintah. Kelompok Islam tersebut menghendaki penerapan Syariah Islam di Nigeria sebagai tujuan utamanya.

Mayat-mayat terlihat menumpuk di enam buah truk yang terparkir di depan rumah sakit, pada hari Rabunya. Kongres Hak Asasi Nigeria dan Amnesti Internasional meminta investigasi mengenai kematian pemimpin Boko Haram Muhammad Yusuf dan pembantaian penduduk sipil di Nigeria Utara yang mayoritas berpenduduk Muslim.

[zq/voa-islam/online.wsj]


latestnews

View Full Version