View Full Version
Kamis, 10 Sep 2009

Para Pemuda Yahudi yang 'Hilang' Diharapkan Segera Kembali ke Israel

Pemerintah Israel baru saja meluncurkan beberapa macam iklan televisi dan internet yang mengkampanyekan agar orang-orang Israel memberitahu teman-teman dan saudara-saudaranya diluar negeri akan akibat berbahaya jika mereka menikahi orang non-Yahudi.

Israel saat ini benar-benar ketakutan dengan semakin berkurangnya penduduk mereka, dengan angka kelahiran yang rendah

Iklan tersebut, memanfaatkan apa yang disebut media Israel sebagai "taktik menakutkan", iklan tersebut dirancang untuk menghentikan asimilasi melalui pernikahan campuran diantara para pemuda Yahudi, mereka diharapkan segera kembali ke Israel dan tidak menikah dengan non-Yahudi.

Kampanye tersebut telah menghabiskan dana sebesar 800.000 dolar, dibuat sebagai respon atas laporan bahwa separuh dari orang-orang Yahudi yang hidup di luar Israel telah melakukan pernikahan dengan orang non-Yahudi. Ini adalah salah satu dari beberapa inisiatif pemerintah Israel dan organisasi-organisasi swasta disana untuk meningkatkan populasi Yahudi Israel.

Dalam salah satu iklan tersebut, yang menampilkan seorang pembawa acara berita terkemuka di Israel mengatakan, asimilasi adalah "sebuah ancaman strategi nasional", ia memperingatkan : "Lebih dari 50 persen para pemuda Israel tersebar di dunia dan kita semakin kehilangan mereka".

Adam Keller, dari kelompok Gush Shalom, mengatakan ini adalah keterangan yang jelas bahwa Israel sedang dalam ketakutan utama mengenai kemungkinan penduduk Yahudinya menghilang satu-persatu melalui asimilasi perkawinan campur dengan orang non-Yahudi, dan untuk selamat dari hal tersebut maka Israel harus merekrut lebih banyak Yahudi lagi agar mampu melanjutkan "perang demografis" terhadap orang-orang Palestina.

Israel saat ini benar-benar ketakutan dengan semakin berkurangnya penduduk mereka, dengan angka kelahiran yang rendah, sementara di Palestina ribuan bayi dilahirkan setiap hari.

Kampanye agar para Yahudi ini kembali ke Israel maupun agar Yahudi Israel yang diluar negeri tidak menikahi non-Yahudi juga merambah ke situs jejaring sosial paling populer saat ini yaitu Facebook dan Twitter. Program iklan tersebut didukung resmi pemerintah.

"Pekan lalu TV Israel menayangkan sebuah kelompok imigran tiba di Israel yang akan tinggal di Efrat", kata Mr Keller. " Terlihat mereka disambut di bandara oleh kerumunan banyak orang Israel sambil melambaikan bendera sebagai sambutan dukungan".

Pemerintah Israel dan beberapa organisasi lainnya akan mensubsidi biaya perjalanan pulang orang-orang Yahudi diluar Israel yang berada diluar negeri agar mereka mau kembali ke Israel.

[voa-islam/atheo]


latestnews

View Full Version