View Full Version
Selasa, 15 Sep 2009

Warga Menuntut Pejabat Turun Setelah Kerusuhan Xinjiang

Kerusuhan di wilayah Xinjiang China, telah mereda dalam beberapa hari setelah dua pejabat tinggi partai komunis dipecat. Tetapi beberapa warga setempat masih hidup dalam ketakutan.

Serentetan penusukan jarum suntik di Urumqi, ibukota Xinjiang, menimbulkan kekhawatiran, dengan lebih dari sepuluh ribu penduduk protes di jalan-jalan minggu lalu.

Dokter berusaha untuk menenangkan penduduk setempat dengan mengatakan bahwa serangan jarum tidak akan menyebarkan AIDS atau penyakit yang mengancam hidup.

Namun beberapa pengunjuk rasa berpendapat pihak berwenang masih belum berbuat cukup untuk melindungi mereka, termasuk saat terjadinya ketegangan etnis bulan Juli lalu yang menewaskan ratusan orang.

Sekarang, warga menyerukan agar pemimpin tertinggi komunis di wilayah itu, sekretaris partai Wang Lequan untuk mundur, setelah dua pejabat sekretaris partai kota Li Zhi dan kepala polisi daerah Liu Yaohua telah disingkirkan sebelumnya.

[Mr Xie, Penduduk Etnis Han China ]:
"Saya pikir baik bagi Wang Lequan untuk mundur. Dia sudah bertugas di Xinjiang  selama lebih dari 10 tahun. Perubahan memang ada, tapi itu akan sama jika orang lain yang bertugas selama tahun reformasi ini."

[Penduduk Uighur]:
"Mengubahnya tidak akan membantu kita. Mereka harus mengganti Wang Lequan. Orang-orang tidak menginginkan Wang Lequan. Mungkin hal ini tidak adil, tapi kami ingin lingkungan yang aman."

Menurut statistik resmi, 531 orang mengklaim telah menjadi korban penusukan jarum suntik, namun dokter mengatakan hanya 171 yang sebenarnya menunjukkan tanda  cedera pada kulit mereka.

Saat ini 20 orang sedang dipantau untuk infeksi, tetapi pihak berwenang setempat menyatakan tidak ada bahaya AIDS atau penyakit lainnya.
Sementara itu aksi protes pekan lalu telah menewaskan lima orang, dimana pihak berwenang menuduh pelaku penusukan adalah separatis dari kelompok etnis Uighur, menambah panasnya keadaan.

[Wupuer, Penduduk Uighur]:
"Tidak peduli apakah Anda etnis China Han atau etnis minoritas, sekarang rasanya berbeda dari masa lalu. Rasanya tidak aman. Sebelumnya, kami sangat bersatu dan akur harmonis."

[Wang Jian, Penduduk Etnis China Han ]:
"Konflik semacam ini akan mempengaruhi perasaan terdalam seseorang. Perasaan buruk telah diciptakan di dalam lubuk hati, jadi saya pikir, kita harus mencoba untuk merapatkan barisan di masa depan."

[voa-islam/ebaru]


latestnews

View Full Version