View Full Version
Kamis, 24 Sep 2009

Lebaran Di Hong Kong : Victorian Park Berkerudung Putih

Victoria Park Berkerudung Putih

Beruntung sekali langit cerah dan badai tidak menghempas Hong Kong, saat Idhul Fitri tiba. Pagi sekali taman Victoria, Causway Bay sudah dibanjiri peserta sholat Idhul Fitri mulanya perijinan dari pemerintah Hong kong, untuk melaksanakan sholat cuma disediakan di lapangan rumput taman Vctoria, tapi ternyata peserta sholat membeludak hingga polisi memberi tempat di lapangan sepak bola, maklumlah pekerja migran Indonesia di Hong kong saat ini jumlahnya kurang lebih sudah mencapai 150. 000 orang .

Untuk peserta sholat di lapangan rumput, memang bisa khusuk karena dekat dengan Imam Sholat. Tapi yang di arena sepak bola, yang berjarak puluhan meter dari Imam sudah bubar seusai rakaat terakhir, karena memang ceramah Imam tidak terdengar, apalagi matahari musim panas menyiksa mereka.

Taman Victori berubah warna putih, karena mayoritas peserta sholat Idhul Fitri mengenakan mukenah warna putih. Bahkan banyak warga Hong kong yang menonton jalannya Sholat Idhul Fitri dari kejauhan, Ada juga yang bertanya, masalah jilbab karena hampir 80 % pekerja migran yang libur di hari minggu itu mengenakan busana muslim dan berjilbab, mereka bertanya, udara panas kepala dibungkus maksud mereka berjilbab apa tidak merasa panas

Hujan air mata membajiri Victoria, ribuan pekerja migran nangis sesenggukan sambil berpelukan dengan sahabat dan saudaranya, mungkin mereka ingin saling menguatkan. Acara halal bi halal pun dilakukan di taman Victori. Mereka berkelompok- kelompok, satu organisasi, atau berkumpul sedaerah asal. di bawah keteduhan rindang pepohonan beralaskan palstik dan tikar, makan bersama dengan menu makanan ala Idhul fitri di tanah air, ada ketupat, lontong, opor ayam juga masakan asal Indonesia lainnya.

Ternyata banyak pekerja migran saat Idhul fitri tidak memakai baju baru, seperti misalnya Munawaroh ( 19) asal kediri.

“ Saya masih harus setor ke agen HK $3000 perbulan, selama tujuh bulan, ini baru saya jalani empat bulan, sisa potongan sebagian saya buat beli pembalut, shampoo, odol dan sabun, selebihnya saya kumpulkan dan kirimkan ke orang tua, saya tidak pernah jajan apalagi beli baju baru” ungkapnya sambil memandang tubuhnya,diwajahnya tak tergores kesedihan, karena membahagiakan orang tua menjadi bagian dari cita-cita kepergiannya bekerja ke Hong Kong.

Hari Idhul Fitri itu keceriaan pekerja migrant memang kecerian yang semu, karena bagaimana pun mereka merindukan untuk merayakan Idhul Fitri bersama keluarga tercinta di Tanah air, tapi kedaan keterikatan kontrak kerja dan belum waktunya cuti libur yang tidak memungkin kan untuk merayakan Idhul Fitri di tanah air. Ucapan Minal aidhin wal faidzin, mohon maaf lahir batin dan suara takbir menyebut keagungan nama Allah membahana di tanah Hong Kong (selesai).

By: Mega Vristian

Photo : http://majelisilham.com/wp-content/uploads/2008/10/halal-bi-hlal-hk1kcl.jpg


latestnews

View Full Version