View Full Version
Kamis, 29 Oct 2009

Amerika Tangkap 2 Pria Berencana Menyerang Koran Penghina Nabi

Amerika - Pihak berwenang Amerika menuduh David Headley, seorang warga negara Amerika, berkonspirasi dengan pria asal Pakistan untuk melakukan aksi terorisme di Denmark. Dia terbang ke Denmark awal tahun ini. Kepergiannya untuk mengidentifikasi target potensial dan membicarakan upaya aksi dengan kawannya  dari Pakistan tadi. Pihak berwenang Amerika mendakwa keduanya berencana menyerang koran Denmark yang pernah menerbitkan gambar Nabi Muhammad yang memicu protes besar di dunia, kata Departemen Kehakiman hari Selasa.

Pria tersebut ditangkap ketika akan meninggalkan kota Chicago pada 3 Oktober lalu dengan tujuan ke Pakistan, kata agensi tersebut.

Pada 18 Oktober, Tahawwur Hussain Rana, pria asal Kanada  yang tinggal di Chicago juga ditangkap. Dia dituduh berkonspirasi membantu Headly bepergian keluar negeri dan membicarakan target-targer potensial dengan Headly, menurut pernyataan Departemen Kehakiman.

Jika terbukti dalam persidangan, Headly akan menghadapi sangsi penjara seumur hidup, sementara Hussain Rana 15 tahun penjara.

Jaringan Al Qaida

Headly dituduh menghubungi konspirator lain di luar Amerika, termasuk Ilyas Kashmiri. Ilyas diidentifikasi sebagai "Kepala operasional Azad Kashmir, dari kelompok Harakat-ul Jihad Islami (HUJI), sebuah organisasi di Pakistan yang memiliki hubungan dengan Al Qaida.

Headly juga dituduh menghubungi seseorang yang terhubung dengan gerakan Lasykar-e-Taiba, yang pernah melakukan serangan spektakuler di Mumbay beberapa waktu lalu.

Kartun nabi yang diposting di koran Denmark Jyllands-Posten telah membuat marah umat Muslim seluruh dunia pada Januari dan Februari 2006. Kartun tersebut dipublikasikan pertama kali pada September 2005.

Pada saat itu, para demonstran membakar bendera Denmark.  Puncaknya pada Februari 2006, para demonstran membakar kantor diplomat Denmark di Damaskus dan Beirut.  Demonstrasi juga menyebabkan puluhan orang meninggal di Nigeria, Libya dan Pakistan.

Headly, yang mengganti namanya menjadi Daud Gilani pada 2006, diidentifikasi  telah memantau target-target teroris yang potensial di Denmark. Dia  dua kali melakukan perjalanan ke Denmark, pada Januari dan Juli 2009. Dia mengirimkan laporan mengenai usahanya ke konspirator lain di Pakistan".

Sedangkan Rana, "dituduh membantu Headly atau Daud bepergian keluar negeri dan menyembunyikan tujuan mereka untuk memonitor target teror yang potensial di luar negeri, dia juga membicarakan target potensial dan melakukan serangan bersama Headly". [voa-islam/aby]


latestnews

View Full Version