View Full Version
Sabtu, 31 Oct 2009

AQIM Mengancam Barat

Salah satu petinggi Al Qaeda Mustafa Abu Yazid menyatakan jika mereka bisa merebut senjata nuklir dari Pakistan, maka mereka akan menggunakannya.

"Dengan ijin Allah, senjata nuklir tidak akan jatuh ke tangan Amerika", kata Mustafa Abu Yazid kepada BBC bulan Juni yang lalu. "Senjata tersebut akan direbut oleh pejuang kami dan akan digunakan untuk melawan Amerika". Setelah pernyataan Abu Yazid tersebut, seorang ilmuan dari lab nuklir "CERN" di perbatasan Swiss-Prancis ditangkap awal bulan ini dan ia dijatuhi tuduhan jika ilmuan ini berhubungan dengan Al Qaeda. Ia dipercaya melakukan kontak dengan jaringan Al Qaeda Al Jazair atau yang dikenal dengan AQIM (Al Qaeda in the Islamic Maghreb).

Al Qaeda Maghreb mempunyai wilayah jangkauan mulai dari Maroko hingga ke Libya dan Mali. AQIM sudah melaksanakan serangkaian aksi bom di wilayah tersebut. Banyak dari anggota kelompok ini telah mempunyai pengalaman tempur melawan tentara Amerika dibeberapa wilayah bergejolak.

"Beberapa dari mereka pernah ke Pakistan, Afghanistan, Irak", kata Letkol Rudy Atallah yang sudah pensiun, saat ini ia bekerja sebagai Direktur Antiterorisme Afrika. Atallah juga mengatakan jika jaringan AQIM saat ini juga menjangkau sekitar Eropa.

"Mereka mempunyai jaringan dimana mereka bisa menggerakkan banyak orang, mereka punya pasport, dan perlengakapan semacam itu yang membuat mereka bisa sampai ke Eropa dan kembali lagi ke Timur Tengah", kata Atallah yang telah mengamati kelompok tersebut.

AQIM telah tercatat mereka mengancam Eropa dan Amerika Serikat.Salah satu cara yang digunakan AQIM untuk melawan Barat adalah dengan melakukan penculikan, termasuk penculikan misionaris Kristen. Atallah mengatakan "tahun lalu mereka menculik orang Autstria, Swiss dan Inggris.

Pemimpin kelompok tersebut Abdulmalik Droukdal pada Juli 2008 pernah mengatakan kepada New York Times bahwa para pengikutnya berbagi hirarki dengan Al Qaeda di Pakistan. Ia mengatakan "Semua orang harus tahu jika kami tidak akan pernah ragu mencari target kami (Amerika) dimanapun kami bisa melakukan selama mereka masih di planet ini".


[voa-islam/cbn]




latestnews

View Full Version