View Full Version
Rabu, 18 Nov 2009

Pesan Cinta dari Pakistan ke Perancis

ISLAMABAD - Pada saat hampir semua negara telah mengeluarkan travel advisory ketat terhadap perjalanan ke pakistan, seorang dokter Prancis mengkampayekan misi pribadi untuk menunjukkan wajah "sesungguhnya" negara Muslim di Asia Selatan ini, bukan hanya untuk orang sebangsanya, tetapi untuk seluruh Barat.

"Pakistan adalah negara yang disalahpahami di dunia Barat, di mana orang mengira tidak ada harapan kecuali bom bunuh diri dan serangan teroris," kata DR Vincent Loos kepada IslamOnline.net dalam sebuah wawancara eksklusif.

Loos, seorang spesialis perawatan intensif, baru saja menyelesaikan tiga tahun pekerjaannya di Pakistan Institute of Medical Sciences.

Dia telah memutuskan untuk mengemudi dalam perjalanan ke negara asalnya dengan sebuah Volkswagen Beetle berusia 25 tahun, yang biasa dikenal sebagai "Foxy Shahzadi", yang dicat penuh warna-warni.

Loos dan dua orang teman Pakistannya, yang membentuk tim the Art on Wheels tour, mengemudi sejauh 1500 kilometer dari Karachi, pusat bisnis Pakistan, ke ibukota negara Islamabad.

"Perjalanan ini telah menjadi sumber motivasi yang besar bagi saya, karena saya memiliki sebanyak mungkin kesempatan untuk berbicara dengan orang awam Pakistan dan potensi mereka untuk menjadi bangsa yang besar," kata Loos bersemangat.

"Kami melakukan perjalanan melalui desa-desa dan kota-kota dan telah mampu membawa senyum ke wajah orang-orang biasa, yang merupakan aset nyata negeri ini."

Tim kemudian akan melewati Iran ke Turki, Yunani, Italia dan Perancis.

VW Beetle tersebut akan mencapai puncak dari 6000-mil perjalanannya dengan tiba di ibukota Perancis, Paris setelah dua minggu.

"Selain itu, wisata kami bertujuan untuk mensukseskan promosi persahabatan Pakistan-Perancis , kerukunan antar-budaya, semangat petualangan dan tekad."

Tur ini disponsori oleh pemerintah Perancis dan beberapa perusahaan lokal dan asing.

Tim the Art on Wheels tour termasuk juga didalamnya Dr Haroon Khan, seorang konsultan ahli patologi, dan Salman Rasyid, seorang arsitek informasi.

Citra Lembut

Misi tersbut adalah untuk mempromosikan potensi seni dan budaya dari Pakistan, yang sebaliknya hanya dikenal dengan pemboman bunuh diri dan pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan keamanan.

"Kami ingin mempromosikan citra lembut Pakistan," kata Loos.

"Ini adalah negara kaya budaya, dimana mayoritas dari orangnya rendah hati, ramah dan pencinta seni," ia bersikeras.

"Mereka memiliki rasa seni dan budaya. Tapi sayangnya Barat tidak tahu banyak tentang mereka. Ini adalah misi saya untuk memperkenalkan kepada mereka tentang wajah nyata Pakistan.

Tim ini dilengkapi dengan persediaan suku cadang yang cukup dan satu baris puisi bahasa Urdu tertulis di topi: Maan Ki dua-Jannat ki Hawa (Setiap doa ibu adalah angin dari surga).

VW Kodok ditutupi dengan susunan gambar bunga-bunga, air terjun dan wajah-wajah tokoh terkenal Pakistan, termasuk bapak bangsa, Mohammad Ali Jinnah.

"Saya ingin mengatakan kepada dunia bahwa ada penyair, pemikir, olahragawan besar, seniman, pelukis dan pekerja sosial, yang mencintai negeri mereka dan memiliki potensi untuk maju," kata Loos.

"Perjalanan ini telah menjadi sumber motivasi yang besar untuk saya karena saya memiliki sebanyak mungkin kesempatan untuk berbicara dengan orang biasa Pakistan dan potensi mereka untuk menjadi bangsa yang besar." (aa/IOL)


latestnews

View Full Version