View Full Version
Rabu, 13 Jan 2010

Pasukan Yaman Bunuh Pimpinan Al Qaida

Sanaa (voa-islam.com): Salah satu pemimpin jaringan Al Qaida Yaman disebutkan tewas dalam sebuah baku tembak dengan pasukan keamanan Yaman, menurut pernyataan gubernur propinsi.

Abdullah Mehdar, pemimpin Al Qaida yang berada di propinsi Shabwa, propinsi ini terletak di 375 mil (600 km) sebelah timur ibukota Yaman, Sanaa.

Menurut koran lokal, salah satu militan yang tewas dalam serangan tersebut adalah salah satu pemimpin Al Qaida di Yaman.

Laporan menyebutkan, empat anggota Al Qaida lainnya berhasil ditahan.

Dalam insiden terpisah, dua tentara dilaporkan tewas dalam sebuah penyergapan didekat wilayah Ataq, ibukota propinsi tersebut.

Gubernur propinsi Shabwa, Ali Hassan al-Ahmadi mengatakan: "Abdullah Mehdi telah tewas semalam oleh serangan pasukan keamanan yang mengepung tempat persembunyiannya".

Dibawah Tekanan

Pejabat menyebutkan, pasukan keamanan Yaman mengepung rumah tersebut, yang berada diwilayah pegunungan, dalam pengepungan tersebut terjadi baku tembak antara pasukan keamanan Yaman melawan sekitar 20 militan.

Beberapa militan berhasil melarikan diri. Kantor berita Spanyol EFE menyebutkan salah satu anggota keamanan tewas dalam baku tembak tersebut.

Menurut koran lokal, salah satu militan yang tewas dalam serangan tersebut adalah salah satu pemimpin Al Qaida di Yaman.

Pandangan dunia saat ini tertuju ke Yaman setelah kelompok Al Qaida Jazirah Arab mengatakan mereka bertanggungjawab atas usaha pemboman pesawat Amerika yang gagal pada 25 Desember lalu.

Awal pekan ini, Presiden Barrack Obama mengatakan ia tidak akan mengirim tentara Amerika ke Yaman atau Somalia untuk memerangi kelompok militan di kedua negeri tersebut.

Para analis mengatakan bahwa para militan Al Qaida mulai berpindah ke Yaman setelah mereka terdesak di Afghanistan dan Pakistan, dan juga gencarnya pemberantasan Al Qaida di Arab Saudi.

Pekan lalu, pejabat Yaman mengatakan salah satu pemimpin Al Qaida lokal dan dua orang militan lainnya berhasil ditangkap setelah mereka terluka dalam sebuah penyerbuan di Sanaa utara.

[voa-islam/bbc]


latestnews

View Full Version