View Full Version
Rabu, 07 Apr 2010

Pengungsi Somalia Direkrut Pemerintah Untuk Melawan Al Shabaab

DADAAB (voa-islam.com): Pemerintah Somalia dan Kenya yang didukung Amerika telah melakukan perekrutan ratusan pemuda, termasuk anak-anak pengungsi untuk mau ikut berperang melawan pejuang Al Shabaab. Al Shabaab adalah kelompok Islam yang mempunyai hubungan dengan Al Qaida.

Banyak dari anggota ini adalah para pengungsi yang diambil dari kamp pengungsi di wilayah kumuh Dadaab di Kenya timurlaut yang berbatasan dengan Somalia. Petugas rekruitmen dari Somalia dan tentara Kenya datang ke kamp pengungsi akhir tahun lalu dan menjanjikan bayaran sebesar 600 dolar perbulan bagi mereka yang mau bergabung pada program yang didukung PBB dan Amerika ini. Pada intinya bagi mereka yang mau bergabung untuk berperang melawan Al Shabaab maka mereka akan mendapat bayaran.

"Mereka telah menculik anakku," kata Noor Muhamed 70 tahun, seorang pengungsi lumpuh yang anaknya bernama Abdi diculik untuk dipaksa melawan Al Shabaab.

Di seluruh wilayah ini, anak-anak dan pemuda mulai menghilang. Konflik di hampir semua wilayah Somalia telah menjadikan kamp-kamp pengungsi sebagai tempat rekrutmen utama.

Tidak jelas, sampai kapan rekrutmen yang dilakukan pemerintah Kenya dan Somalia ini akan berakhir. Mereka yang direkrut akan dilatih militer di basis militer di kota Isiolo, Kenya utara. Kenya bekerjasama dengan pemerintah Somalia untuk persiapan perang panjang melawan mujahidin Al Shabaab.

Kamp pelatihan kedua berada di kota Manyani, Kenya selatan. Tempat ini sebelumnya dipakai untuk pelatihan Penjaga Hutan Kenya.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami akan segera dibawa ke Somalia segera untuk bertempur," kata Hassan Fara 23 tahun, Hassan melarikan diri dari kamp Isiolo bulan lalu.

Farah pernah terluka pada sebuah insiden pengeboman tahun 2008 di ibukota Somalia Mogadishu, pada dua bulan awal ia menghabiskan waktunya di Manyani. "Saya juga melihat ada seorang bocah 12 tahun di kamp tersebut," kata Farah, yang mempunyai bekas luka lebar di lengan kirinya. Farah bisa melarikan diri dengan menyogok seorang supir truk pengirim barang agar dia bisa membantu melarikan diri.

Nampaknya pemerintah Somalia mulai kehabisan tentara untuk menghadapi pejuang Al Shabaab. Pemerintah bekerjasama dengan otoritas Kenya yang dibantu PBB dan Amerika untuk merekrut para pengungsi dan menyuap mereka dengan uang untuk mau bertempur menghadapi Al Shabaab.

[za/WP]


latestnews

View Full Version