View Full Version
Kamis, 01 Jul 2010

Menghina Islam! Wanita Berjilbab Mesir di Larang ke Pantai

KAIRO (voa-islam.com): Sejumlah pantai di kota Alexandria Mesir dan klub Nil, restoran pesiar mewah di Mesir melarang masuknya wanita berjilbab dan bercadar ke tempat itu, dan sejumlah pihak menyatakan larangannya secara eksplisit melalui spanduk yang dipasang didepan gerbang utama, termasuk pihak pengelola wisata Cornish Kairo yang menolak menerima wanita berjilbab menjadi pelanggan restoran spesialnya, juga salah satu klub Nil menolak melangsungkan salah satu pesta pernikahan dengan dalih adanya wanita berjilbab dan bercadar diantara undangan, hal ini memicu kemarahan besar di antara sejumlah individu, ulama, ahli hukum, operator wisata dan beberapa anggota parlemen, hal itu dianggap tidak adil dan pelanggaran terhadap kebebasan pribadi wanita berjilbab dan bercadar.

Permintaan pemanggilan di parlemen:

DR Farid Ismail Abdel Halim, seorang anggota Majelis Rakyat(DPR) mengajukan permohonan pemanggilan mendesak terhadap Dr Ahmed Nazif, Perdana Menteri, dan menteri pariwisata dan pembangunan daerah, yaitu untuk menjelaskan sejumlah pantai Alexandria yang melarang wanita berjilbab dan bercadar memasukinya,dengan syarat memakai pakaian bikini untuk masuk ke dalam air pantai Ajami, pantai surga dan Mikha dan oksigen secara khususnya.

Dan wakil rakyat di parlemen Mesir dalam pernyataannya kepada Al-Arabiya.net menganggap bahwa itu merupakan bentuk pelanggaran yang nyata dan serius terhadap jilbab dan wanita berjilbab dan perbuatan menyebarluaskan kekejian dan memerangi kebajikan. Dan menuntut bahwa pintu masuk pantai dibuka untuk semua pengunjung musim panas, tidak boleh melarang siapapun warga Mesir baik laki maupun perempuan untuk menikmati pantai dan tidak boleh melarang mereka memasukinya dengan alasan bahwa salah satu anggota keluarga mereka mengenakan jilbab karena tidak ada resor khusus untuk wanita berjilbab atau untuk yang tidak berjilbab.

Hal ini juga ditegaskan kepada "Al-Arabiya.net" oleh sejumlah warga Alexandria, di mana salah satu dari mereka berkata bahwa ia dilarang masuk ke pantai karena istrinya berjilbab, demikian juga seorang wanita mengatakan ia dilarang masuk ketika ia pergi dengan anak-anak perempuannya ke salah satu pantai karena jilbab juga.

Pengingkaran agama:

DR Youssef al-Badri baru-baru ini telah mengeluarkan fatwa untuk membolehkan wanita berjilbab dan para ulama mengunjungi resort dan menikmati udara laut karena mereka seperti orang lain dan berhak untuk menikmati Seaside Resorts bahkan ketika mereka melaksanakan sholat berjamaah di pantai, merangsang orang lain untuk melakukan seperti mereka, dan mereka menyebarkan kebajikan di antara semua Muslim, Oleh karena itu mereka tidak boleh dilarang memasuki resort.

DR Mohamed Barri Sekretaris-Jenderal Front ulama Al-Azhar mengatakan kepada Al-Arabiya.net bahwa tidak dibenarkan di Mesir Al-Azhar ada pelanggaran terhadap jilbab, harus dihormati karena merupakan simbol-simbol agama kita, apa yang terjadi merupakan salah satu bencana dan peringatan balasan dari Allah. Dia bertanya-tanya bagaimana wanita berjilbab dilarang menghirup udara pantai atau untuk memasuki sebuah klub Nil atau restoran wisata dengan keluarganya?! Sementara wanita telanjang dan pendosa diberikan kesempatan seluas-luasnya? Ini adalah perkara yang aneh dan baru.

17% wanita Mesir berjilbab:

Dalam konteks yang terkait, Hibah Syamikh (seorang guru wanita) mengatakan kepada Al-Arabiya.net: "Saya memutuskan pernikahan saya dengan pengusaha yang datang dari luar negeri minggu ini, dan ketika saya  mau memesan salah satu ruang pernikahan yang menghadap ke Sungai Nil di kabupaten Maadi pihak manajemen klub yang terkenal itu menolak pemesanan setelah tahu saya akan memakai jilbab dalam acara pernikahan itu,sebagaimana undangan wanita ada yang berjilbab dan bercadar, dan menekankan bahwa ada sejumlah klub memasang spanduk yang tidak boleh memasukkan wanita berjilbab dan bercadar.

Telah ditegaskan salah seorang peneliti Mesir bahwa sekitar 17% di Mesir bercadar, dan menekankan bahwa peningkatan porsi wanita bercadar bukan disebabkan bahwa salah satu anggota keluarga gadis-gadis ini bergabung dengan aliran salafi, tetapi karena cadar telah menjadi seragam yang sederhana bagi kebanyakan gadis dan wanita.

(ar/alarabiya)


latestnews

View Full Version