View Full Version
Kamis, 09 Sep 2010

Pro Kontra Ukiran Arab Allahu Akbar Dan Ahmad di Katedral Prancis

PARIS (voa-islam.com): Para Pengawas Katedral Saint Jean di Lyon, tenggara Prancis, memutuskan membuat ukiran wajah pekerja Muslim keturunan Maroko pada talang air baru di bangunan bersejarah tersebut, dengan tulisan "Allahu Akbar" dalam bahasa Arab dan Prancis, yang merupakan simbol persahabatan antara Kristen dan Islam.

Keputusan yang diambil oleh pengawas tersebut untuk menghormati pekerja konstruksi asal Maroko, Ahmed bin Zizin (59 tahun), yang sejak 30 tahun bertugas untuk merestorasi jendela katedral, ini menurut laporan koran London "Timur Tengah" hari Rabu 08/09/2010

Pekerja Ahmed mengatakan bahwa dia adalah warga Prancis dan seorang Muslim yang taat, dan selalu bekerja dalam restorasi monumen bersejarah, dan sangat menghormati tempat-tempat suci dan tidak menemukan masalah dalam pekerjaan membangun kembali masjid, gereja atau sinagog.

Menurut surat kabar "Timur Tengah" inisiatif penghormatan tersebut ternyata tidak berjalan mulus, terutama di kalangan ekstrem kanan. Karena gerakan pemuda lokal di kota tersebut mengingkari pengukiran kata-kata "Allahu Akbar" dalam huruf Arab di dinding. Anggota kelompok itu menulis dalam situsnya: "Sesungguhnya kaum muslimin menyulap gereja-gereja kita dengan perlahan, bahkan dengan berkolusi dengan pemuka agama kita sendiri".

Humas resmi di Keuskupan Lyon, Pierre Durieux, membantahnya dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar "Le Parisien" Kemarin, bahwa penggagas kampanye yang menentang tersebut "bukan orang yang lebih Kristen dari yang lain, meskipun perkara itu tidak perlu untuk larangan atau lisensi dari otoritas gereja, terutama karena tradisi historis untuk menempatkan talang debit air telah mengambil berbagai bentuk, yang ditempatkan di luar gereja, bukan di dalamnya".

Di sisi lain, Kamil Qabtan, Dekan Masjid Agung Lyon,melihat bahwa inisiatif tersebut sebagai satu tanda baru yang ditambahkan kedalam proses pendekatan Islam dan Kristen di kota itu, Dia mengingatkan bahwa Emir Al-Mujahid Abdul Qadir Al-Jazairi saat itu hadir pada peresmian gereja "Notre Dame de Vorvier" pada tahun 1875.

Perlu dicatat bahwa Organisasi "UNESCO" telah menambahkan Katedral Saint Jean dalam daftar warisan umat manusia yang harus dijaga dan tidak boleh dimanipulasi. Dengan demikian, pengukiran talang air yang mengalirkan debit air hujan, sesuai dengan tradisi yang diikuti oleh para pembangun katedral di Abad Pertengahan.
Para pengunjung, orang yang lalu lalang dan wisatawan yang datang ke katedral, yang mencapai ribuan setiap bulan, bisa menonton talang air tersebut diatas ketinggian 12 meter. Tetapi kebanyakan dari mereka selalu merasa kagum dengan kata-kata yang tertulis dalam tulisan Arab dan nama "Ahmed" yang terukir pada talang tersebut.

(ar/alarabiya)



latestnews

View Full Version