View Full Version
Jum'at, 10 Sep 2010

Kanselir Jerman Beri Penghargaan Pelukis Denmark Penghina Nabi!

HAMBURG (voa-islam.com): Kanselir Jerman Angela Merkel, memberikan penghormatan kepada pelukis Denmark Kurt Vestrgard yang lukisannya menghinakan Nabi Muhammad saw telah memicu kemarahan luas di dunia Islam lima tahun yang lalu, meskipun Merkel mengecam rencana Gereja Amerika untuk membakar Al-Quran dalam peringatan serangan 11 September 2001.
 
Merkel mengatakan - dalam pidatonya Rabu malam di depan Persatuan "Ibu 100", kepada wartawan di Potsdam, dekat Berlin - bahwa Eropa adalah tempat yang menghormati kebebasan berekspresi, dan melukis seperti lukisan ini adalah perkara yang diperbolehkan di benua ini serta tidak bertentangan dengan menghormati kebebasan keyakinan dan agama di Eropa.
 
Dia menambahkan"Itu tidak penting untuk mempercayai apakah lukisan-lukisannya baik atau tidak,atau mempercayai apakah perkara ini penting dan akan membantu atau tidak", dan menambahkan dalam sambutannya bahwa  pertanyaannya adalah "Apakah dia dibolehkan untuk melukisnya atau tidak? ya, dia diperbolehkan".
 
Pada saat yang sama, Merkel meminta untuk diperhatikan adanya konsekuensi yang mengancam pelukis Vestrgard, di mana dia menghadapi ancaman dibunuh sejak kartun yang diterbitkan di surat kabar Denmark Jyllands-Boston pada akhir tahun 2005, dan hidup di bawah penjagaan keamanan yang ketat.

Berlawanan dengan penghormatannya kepada Vestrgard, Kanselir Merkel menilai kampanye yang diorganisir oleh Gereja Amerika Serikat untuk membakar Al-Quran pada hari Sabtu dalam memperingati serangan 11 September sebagai tindakan "tidak sopan dan ofensif dan salah" dan mengatakan bahwa kebebasan selalu "terkait dengan tanggung jawab".
 
Sejumlah media Jerman menganggap bahwa Merkel mengambil risiko dengan memberi penghormatan kepada seorang yang diyakini kaum muslimin telah menyinggung agama mereka, dimana koran Frankfurter Olchimain Zeitung mengatakan "bahwa Merkel membuat risiko besar dengan berfoto disebelah Kurt Vestrgard",menunjukkan sikap ini mungkin merupakan kepentingannya yang paling "memboming "Sejak menjadi kanselir.
 
Sementara itu, Vestrgard - berumur 75 tahun -bersikeras bahwa tindakannya sesuai dengan apa yang disebut hak kebebasan berekspresi, mengatakan bahwa Komite memberinya penghargaan "karena kesetiaannya kepada nilai-nilai demokrasi dan pembelaannya meski ancaman kekerasan dan kematian."
 
Vestrgard pelukis yang memicu gelombang kemarahan yang luar biasa di kalangan umat Islam di seluruh dunia, menewaskan sedikitnya 50 orang di Timur Tengah, Afrika dan Asia dalam kerusuhan yang terjadi setelah penerbitan.

(ar/aljazeera)


latestnews

View Full Version