View Full Version
Senin, 11 Oct 2010

60 Persen Lebih Warga Afghan Menderita Masalah Kesehatan Mental

Kabul (Voa-Islam.com) - Terluka oleh puluhan tahun perang, masalah sosial dan kemiskinan, lebih dari 60 persen warga dari perkiraan 28 juta jiwa populasi Afghanistan menderita gangguan stres dan masalah kesehatan mental, para pejabat memperingatkan Minggu (10/10).

"Ini adalah masalah besar," kata Suraya Dalil, pejabat menteri kesehatan masyarakat Afghanistan, dalam sebuah upacara Hari Kesehatan Mental Sedunia di Kabul "Lebih dari 60 persen warga Afghanistan menderita gangguan stres dan masalah-masalah mental."

Gambar lebih suram terutama di beberapa bagian negara dimana petugas layanan kesehatan pemerintah tidak dapat memberikan pelayanan dasar, katanya.

"kemiskinan extreme, ketidakamanan, kekerasan, dan pemisahan gender merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap memburuknya kesehatan mental di Afghanistan."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa lebih dari 60 persen warga Afghanistan, kebanyakan perempuan, mengalami masalah psikososial atau gangguan mental.

..Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa lebih dari 60 persen warga Afghanistan, kebanyakan perempuan, mengalami masalah psikososial atau gangguan mental..

WHO mengatakan bahwa karena hanya sebagian kecil dari anggaran kesehatan digunakan untuk kesehatan mental, sebagian besar orang yang menderita gangguan ini tidak menerima perawatan sama sekali.

"Hanya ada 200 tempat tidur untuk layanan psikiatri di negeri ini, dengan hanya dua psikiater di negara yang mencakup seluruh penduduk," kata perwakilan WHO Peter Graaff.

Juru bicara kementerian kesehatan umum Ghulam Sakhi Kargar Noryghli mengatakan 60 persen perkiraan data dari sebuah penelitian yang dilakukan bersama WHO pada tahun 2004.

"Sejak perang berlanjut yang diawali dengan invasi pimpinan Amerika Serikat, kemiskinan atau masalah ekonomi semakin meningkat di beberapa bagian negara ini. Kami percaya bahwa jumlah mereka yang menderita penyakit mental telah meningkat dan Sekarang sudah lebih dari 60 persen  katanya.

Invasi Amerika serikat dan sekutunya yang menggulingkan kekuasaan sah Taliban di Afghanistan pada 2001 malah memperburuk situasi di negara tersebut, bukannya membawa warga ke kehidupan yang lebih baik, invasi tersebut justru membuat mereka lebih menderita dan lebih sengsara dari sebelumnya.  (AFP)


latestnews

View Full Version