View Full Version
Rabu, 10 Nov 2010

Mesir Tak Pamerkan Manuskrip Injil Yudas, Karena Isinya Menentang Doktrin Kristen

KAIRO (voa-islam.com):  Pihak berwenang Mesir menolak untuk memamerkan Injil Yudas kepada para pengunjung Museum Koptik. Mereka memutuskan untuk menyimpannya supaya tidak memicu kemarahan penganut Kristen Mesir.

DR Zahi Hawass, Sekretaris Jenderal Dewan Pusat Barang Antik di Mesir menegaskan bahwa Injil Yudas yang diambil kembali oleh Mesir dari Amerika Serikat pada bulan Juli tahun lalu itu tidak akan dipamerkan di Museum Koptik atau di museum Mesir manapun. Injil ini hanya akan disimpan di gudang penyimpanan museum Koptik demi menjaga perasaan penganut Kristen Koptik.

Isi manuskrip tersebut menyoroti serangan Isa Al-Masih kepada para imam dan pengikutnya, mengklaim bahwa mereka akan menggiring rakyat gereja kepada pembantaian sebagai pengorbanan. Juga memberikan penjelasan tentang mitos asal-usul dunia. Menganggap semua murid-murid Yesus di atas kebatilan, sedangkan hanya Yudas sendiri yang berada di atas jalan yang benar. Injil tersebut menunjukkan bahwa murid-murid Yesus telah berbuat syirik dan kufur terhadap Tuhan yang sebenarnya, yaitu Tuhannya Yesus dan Yudas, menurut keyakinannya.

….Injil tersebut menunjukkan bahwa murid-murid Yesus telah berbuat syirik dan kufur terhadap Tuhan yang sebenarnya….

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh harian Mesir El-Yaoum pada hari Selasa lalu, Hawass mengungkapkan adanya negosiasi antara Dewan Pusat Benda Antik dengan Swiss dan Amerika Serikat, untuk mengembalikan seluruh bagian Injil. “Kami terus berjuang untuk mengembalikannya, karena itu adalah bagian dari peradaban Mesir,” katanya.

Tapi Hawass menekankan bahwa pihaknya tidak mungkin memamerkan Injil tersebut di Mesir, karena berisi hal-hal yang menyinggung doktrin Kristen. “Sebagaimana kita tidak terima dengan hal-hal yang mendiskreditkan Islam, maka kita juga menolak untuk menampilkan apa-apa yang menjelek-jelekkan agama Kristen,” ujarnya.  “Pengembalian Injil adalah perkara penting, karena merupakan bagian dari sejarah Mesir, meskipun hanya ditempatkan di gudang penyimpanan,” tambahnya.

....Mesir tidak akan memamerkan Injil tersebut, karena berisi hal-hal yang menyinggung doktrin Kristen....

Injil Yudas yang ditemukan di Mesir sempat diselundupkan, tapi kemudian kembali lagi tahun 1978 ketika seorang petani Mesir menemukan manuskrip Injil Yudas tersebut di sebuah desa di Governorate Minya, (300 km) sebelah selatan Kairo. Perjalanan selanjutnya, Injil Yudas dijual kepada seorang pria dari Kairo, yang pada akhirnya dijual ulang kepada pedagang barang kuno yang tidak memahami pentingnya, lalu melemparkannya di gudang.

Manuskrip tersebut masih disimpan oleh pedagang barang kuno Mesir tersebut sampai seorang ahli Swiss melihatnya, dan kebetulan ahli tersebut cukup menyadari pentingnya manuskrip ini. Lalu dia mencurinya dan menyelundupkannya ke Swiss, namun kembali lagi ke Kairo setelah pedagang barang kuno tersebut mengembalikannya karena menyadari pencurian manuskrip tersebut sangat berharga. Akibat upaya ini manuskrip tersebut mengalami kerusakan parah di mana sebagiannya terhapus dan robek.

Setelah pedagang barang kuno Mesir gagal menjual manuskrip tersebut, dia menyimpannya di salah satu loker bank di Long Island di New York, dan berada di sana selama 16 tahun, menyebabkan kerusakan lebih dan lebih sulit untuk membaca teksnya, hingga peneliti Amerika Michael van Rijn memimpin kampanye menuntut kembalinya Injil ini ke Mesir, yang akhirnya dikembalikan pada bulan Juli lalu. [ar/islammemo]


latestnews

View Full Version