View Full Version
Kamis, 23 Dec 2010

Warga Nigeria:Tentara Bertindak Brutal Saat Tangkap Tersangka Militan

Kano, Nigeria (Voa-Islam.com) - Warga kota Maiduguri di Utara Nigeria mengatakan tentara dan polisi telah melakukan tindakan brutal terhadap warga, melakukan penangkapan sewenang-wenang, mencuri uang dan barang dalam penggerebekan yang dimaksudkan untuk menangkap anggota kelompok Islam militan.

Tuduhan itu datang lebih dari setahun setelah pembantaian mematikan terhadap anggota militan Islam, yang dikenal sebagai Boko Haram, di kota yang sama, di mana kelompok hak asasi manusia mengatakan orang yang tidak bersalah juga ditembak mati oleh pihak keamanan.

Pihak militer awal tahun ini menyebar sebuah satuan tugas - menggelari tindakan tersebut sebagai "Operasi Flush"  untuk memerangi anggota Boko Haram, tetapi penduduk Maiduguri (ibukota Negara Bagian  Borno) mengatakan pasukan pemerintah masuk ke rumah-rumah dan secara sewenang-wenang menangkap para lelaki, dan seringkali memeras uang dari mereka yang ditahan untuk pertukaran pembebasan mereka.

Pada tanggal 9 Desember, warga mengatakan, tentara menyerbu rumah di lingkungan Zinnari dan menangkap 60 orang, serangan itu datang tidak lama setelah serangan oleh tersangka militan Islam di mana sebuah kendaraan patroli militer dibakar.

"Sejumlah tentara dan polisi bersenjata bergerak dari pintu ke pintu tak lama setelah serangan itu, memukul dan menangkap pemuda yang mereka tuduh terlibat," kata Hashidu Idris, penduduk lingkungan tersebut kepada IRIN.

Seorang penduduk yang tidak mau disebutkan namanya karena takut disiksa mengatakan lengannya patah ketika tentara memukulnya dalam serangan di rumahnya pada tanggal 9 Desember, ia berkata ia menghabiskan dua hari di penahanan tanpa perhatian medis.

..Sejumlah tentara dan polisi bersenjata bergerak dari pintu ke pintu tak lama setelah serangan itu, memukul dan menangkap pemuda yang mereka tuduh terlibat..

Di lingkungan Jajere para warga mengatakan, pasukan pemerintah telah merampok keluarga selama razia.

"Para prajurit masuk ke rumah membangunkan orang, merampas uang dan telepon seluler," kata penduduk Jajere Sheriff Bukari. "Sangat disayangkan bahwa orang-orang yang dikerahkan untuk melindungi kita telah berbalik melawan kita."

Musa Kyari, penduduk daerah dala Bulunkutu kota, mengatakan ia dan puluhan warga lainnya yang ditangkap dalam operasi itu masing-masing harus membayar US $ 133 (-+Rp 1,2 juta) untuk dilepaskan dari tahanan polisi.

Menolak tuduhan tindakan brutal


Para pejabat militer dan polisi di Maiduguri mengkonfirmasi serangan itu tapi menyangkal tuduhan tindak kekerasan oleh petugas keamanan. Mereka mengatakan bagian dari tantangan untuk menemukan anggota Boko Haram adalah karena orang-orang takut untuk berbicara.

"Penggerebekan yang diluncurkan militer di lingkungan yang diduga menyembunyikan anggota militan Boko Haram [dan] beberapa orang ditangkap untuk diinterogasi, namun tuduhan tindak kekerasan oleh tentara adalah palsu," kata Abubakar Abdullahi, juru bicara militer di Maiduguri kepada IRIN.

"Kami selalu menyelidiki klaim tersebut dan biasanya menemukan bahwa tuduhan itu tidak benar. Orang-orang kami melakukan penggerebekan secara profesional sesuai dengan etika militer dan menyerahkan tersangka kepada polisi untuk penyelidikan seperti yang dipersyaratkan oleh hukum. "

Penggerebekan diperlukan karena warga tidak bersedia untuk melaporkan anggota Boko Haram di tengah-tengah mereka, kata komisaris polisi Negara bagian Borno Mohammed Jinjiri Abubakar.

..Kami memahami keharusan untuk mempertahankan hukum dan ketertiban dan menjaga perdamaian dan keamanan di Maiduguri melawan kekerasan agama dan ekstremisme, tetapi harus dilakukan dalam lingkup hukum dan penghormatan terhadap hak-hak konstitusional warga..

"Kami tidak punya pilihan lain kecuali untuk menyerbu setiap lingkungan di mana personil keamanan diserang, karena warga tidak bersedia untuk melaporkan [para pelaku]."

Dia menambahkan: "Kami memahami keengganan [warga] karena takut bahwa kelompok itu akan menyerang mereka jika mereka bekerja sama dengan kami, meski kami mengulangi jaminan bahwa identitas mereka akan dilindungi."

Perlindungan hak

Pemantau hak asasi manusia mengatakan tindakan satuan tugas militer telah membuat "iklim ketakutan".

"Itu tidak dapat diterima bahwa gugus tugas Operasi Flush bertindak tanpa kendali," kata Shehu Sani, direktur sebuah kelompok hak asasi terkemuka di Nigeria utara, Kongres Hak-Hak Sipil mengatakan dalam sebuah pernyataan 14 Desember. "Mereka harus menahan godaan untuk melanggar hak-hak warga negara dengan kedok memerangi fanatik agama."

"Kami memahami keharusan untuk mempertahankan hukum dan ketertiban dan menjaga perdamaian dan keamanan di Maiduguri melawan kekerasan agama dan ekstremisme, tetapi harus dilakukan dalam lingkup hukum dan penghormatan terhadap hak-hak konstitusional warga," kata Sani.

Para penduduk dengan keluhan-keluhan atas penggerebekan baru-baru ini mengatakan mereka memiliki sedikit harapan mendapatkan keadilan. Seperti halnya pria dengan lengan yang patah, kebanyakan mereka takut untuk melaporkan pelanggaran oleh pasukan keamanan. Mereka juga mengatakan bahwa tidak ada hukuman bagi pihak keamanan pemerintah atas tuduhan pembunuhan tanpa pandang bulu selama penumpasan besar tahun lalu, orang-orang juga tidak mau mati kerena membuat tuduhan pencurian, pemukulan dan penangkapan sewenang-wenang oleh aparat. (IRIN)


latestnews

View Full Version