View Full Version
Sabtu, 15 Jan 2011

AQIM Dukung Warga Tunisia Gulingkan rezim 'Fir'aun' Tunisia

TUNISIA (voa-islam.com) - Pemimpin Al-Qaeda di Afrika Utara telah merilis pesan audio yang menyuarakan dukungan untuk protes kekerasan baru-baru ini di Tunisia akibat pengangguran tinggi, harga makanan dan korupsi. Ia juga menyerukan agar warga Tunisia mengirimkan anak-anak mereka ke AQIM untuk berlatih senjata dan keahlian miiter lainnya.

Dalam pesan 13 menit yang diposting di situs jihad, pemimpin Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) Abu Mus'ab Abdul Wadud mendesak warga Tunisia untuk menggulingkan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali, yang telah memerintah Tunisia sejak tahun 1987.

"Kirim anak-anak Anda kepada kami untuk berlatih tentang cara menggunakan senjata dan untuk mendapatkan pengalaman militer," kata pesan tersebut.

Ia menyerukan kepada semua orang Tunisia "untuk menurunkan rezim korup, kriminal dan tirani Ben Ali" dan memperkenalkan hukum Islam di negara Afrika Utara tersebut.

Abu Mush'ab Abdul Wadud mengatakan bahwa alasan penjatuhan rezim Ben Ali karena ia merupakan salah satu Fir'aun abad ini yang ditempatkan oleh para Salibis di negara mayoritas Muslim Tunisia untuk membantai umat Islam di negara itu.

..Kirim anak-anak Anda kepada kami untuk berlatih tentang cara menggunakan senjata dan untuk mendapatkan pengalaman militer..

Abu Mush'ab mengatakan bahwa rezim sekuler Ben Ali telah melampaui batas dalam memerintah dengan tangan besi dan kekuatan senjata. Rezim tersebut juga telah melampaui batas dalam memerangi Islam yang tidak pernah ada sebelumnya seperti melarang haji, melarang hijab bagi muslimah dan memerangi semua hal yang berbau Islam.

Pesan tersebut juga memuji demonstran anti-pemerintah di negara tetangga Aljazair, dimana pemuda turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga kebutuhan pokok seperti gula dan minyak goreng.

Tunisia telah berada dibawah tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat dan negara lain untuk menghentikan respon keras terhadap protes selama sebulan.

Pada hari Jumat, kantor berita resmi mengatakan Ben Ali telah membubarkan pemerintah dan parlemen, berjanji akan menggelar pemilu dalam enam bulan.

Televisi pemerintah Tunisia melaporkan bahwa keadaan darurat telah dinyatakan "untuk melindungi orang-orang Tunisia" dan larangan pertemuan diberlakukan.

Langkah itu muncul setelah ribuan protes di ibukota Tunis, mendesak Ben Ali untuk berhenti dari jabatannya sebagai presiden.

..alasan penjatuhan rezim Ben Ali karena ia merupakan salah satu Fir'aun abad ini yang ditempatkan oleh para Salibis di negara mayoritas Muslim Tunisia untuk membantai umat Islam di negara itu..

Polisi menembakkan gas air mata pada kerumunan orang di luar kementerian dalam negeri.

Ben Ali pada Kamis malam mengumumkan ia akan mundur pada tahun 2014 dan tidak akan mencalonkan lagi untuk presiden, tetapi para pengunjuk rasa mengatakan ia harus pergi segera.

Lebih dari 60 orang telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan sejak kerusuhan dimulai pada pertengahan Desember, kelompok hak asasi manusia mengatakan.

Dokter mengatakan bahwa 13 orang tewas dalam bentrokan semalam di ibukota dan lima demonstran meninggal hari Jumat (14/01/2011) meskipun Ben Ali berkata bahwa ia mengatakan kepada pasukan keamanan untuk tidak menggunakan peluru tajam kapada para pengunjuk rasa.

Ben Ali pada hari Rabu telah memecat menteri dalam negeri Belhaj Kacem, yang bertanggung jawab karena tindakan pasukan polisi yang banyak dikritik. (aa/AKI)

 


latestnews

View Full Version