View Full Version
Kamis, 04 Aug 2011

Aktivis Ragukan Pengadilan Hosni Mubarak

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Hari Rabu (03/08/2011) rakyat Mesir berhasil mewujudkan impiannya mengadili mantan presidennya yang dituduh korup, Hosni Mubarak. Banyak spekulasi seputar kasus yang merupakan tes terpenting bagi para jendral yang mengambil-alih pemerintahan Mesir setelah jatuhnya Mubarak, demikian harian International Herald Tribune.

Banyak aktivis yang skeptis Dewan Militer yang diketuai sekutu Mubarak, Mohammed Hussein Tantawi, bisa mewujudkan janji reformasi demokrasi sebelum menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil. Mereka juga dikritik karena tidak berhasil mengenyahkan para pendukung Mubarak dari lingkungan kehakiman dan polisi.

Sebelumnya juga beredar spekulasi bahwa Mubarak tidak muncul di pengadilan karena alasan sakit. Isu mengatakan Dewan Militer berusaha mencegah agar Mubarak tidak dipermalukan di muka umum. Apabila sang mantan presiden batal datang ke pengadilan dicemaskan pecah demo masal di seluruh Mesir.

Beberapa hari sebelumnya para pengacara korban tewas sewaktu demo massal mengajukan protes ke hakim karena mereka tidak diijinkan untuk menghadiri sidang pertama. Selain itu mereka juga tidak diijinkan melihat berkas dan hasil penyelidikan sekitar Mubarak. Mereka bertekad untuk datang dan berdiri di depan pintu pengadilan sampai diijinkan masuk.

..Banyak aktivis yang skeptis Dewan Militer yang diketuai sekutu Mubarak, Mohammed Hussein Tantawi, bisa mewujudkan janji reformasi demokrasi sebelum menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil..

Ikuti sidang sambil berbaring

Hosni Mubarak sendiri akhirnya menghadiri sidang pertama dakwaan terhadap dirinya di pengadilan yang bertempat di Akademi kepolisian Kairo. Mubarak yang memakai kemeja berwarna putih dipadu celana putih tampak tekun mengikuti pengadilan pada Rabu sambil berbaring lantaran sakit.

Pengadilan yang terbuka untuk umum itu dimulai tepat pukul 10.00 waktu Kairo (15.00 WIB), sekitar 30 menit setelah helikopter Mubarak tiba di lapangan parkir pengadilan tersebut.

Mahkamah itu dibuka dengan peringatan dari ketua majelis hakim kepada hadirin untuk tenang, bila ada yang mengganggu maka segera ia akan ditangkap dan ditahan selama 24 jam.

Hosni Mubarak (sebelah kiri sambil berbaring) ditemani anaknya, Gamal dan Alaa, serta 9 mantan pejabat Mesir lainnya saat mengikuti sidang pertama mereka.

Bekas penguasa berusia 82 tahun itu bersama dua anaknya, Alaa dan Gamal, dan sembilan mantan pejabat termasuk mantan Menteri Dalam Negeri Habib Al Adly dihadapkan di pengadilan tersebut atas dakwaan pembunuhan 850 demonstran pada revolusi Januari dan Februari yang menumbangkan rezim Mubarak pada 11 Februari 2011.

Sesekali Alaa, putra tertua Mubarak yang duduk berdampingan, tampak membisiki telinga ayahnya.

Alaa dan Gamal berpisah dengan ayah mereka pada April silam, sejak ketiganya ditahan pihak berwenang.

Sejak itu, Mubarak dirawat di rumah sakit Sharm El Sheikh, sementara Alaa dan Gamal ditahan di penjara Torah, pinggiran kota Kairo.

Sementara itu, istri Mubrak, Suzanne Thabit, sempat ditahan, namun belakangan dibebaskan setelah mengembalikan sejunlah kekayaannya yang diduga hasil korupsi.

Mubarak dan 10 terdakwa lainnya di pengadilan itu ditempatkan di kerangkeng khusus terbuat dari besi.

Pengadilan yang ditunggu-tunggu rakyat Mesir ini dijuluki sebagai mahkamah bersejarah karena untuk pertama

Apabila terbukti bersalah maka Mubarak dan komplotannya bisa dijatuhkan hukuman mati. (by/rnw,ant)


latestnews

View Full Version