View Full Version
Senin, 10 Oct 2011

Yakin Diatas Jalan Jihad, Terdakwa 'Teroris' Minta Segera Dihukum Mati

JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Sebuah ketegaran atas jalan jihad yang diyakini ditunjukkan oleh seorang terdakwa pejuang Islam asal Saudi yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Terdakwa yang dengan tegas menolak segala bujuk rayu dari semua pihak, baik hakim dan pengacara yang disediakan Departemen kehakiman untuk melakukan pembelaan terhadap dirinya di pengadilan, dengan tegas mengakui semua tuduhan dan bersikeras bahwa pengadilan harus mempercepat hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.

Terdakwa pejuang Islam yang tidak disebutkan namanya tersebut merupakan seorang tokoh dari sel pejuang Islam Turki Al-Dandani yang berjumlah 85 orang. Pejuang Islam terkemuka tersebut pada Ahad (09 /10/2011) mengakui semua tuduhan terhadap dirinya dan mengatakan dia sedang menunggu putusan akhir dari pengadilan pidana. Dia juga berharap hukuman mati untuk disegerakan kepadanya.

Selama sesi ketiga persidangan, tergugat Nomor 1 itu menggambarkan Sheikh Usamah Bin Ladin sebagai syuhada dan berharap pemimpin Al-Qaeda saat ini Sheikh Ayman Al-Zawahri sukses. Dia mengatakan dia tidak ingin seorangpun untuk membela dirinya melawan semua tuduhan tersebut.

Dia ingin pengadilan untuk melaksanakan hukuman mati terhadap dirinya secepat mungkin. "Saya berharap algojo akan menunggu saya dengan pedangnya di pintu gerbang pengadilan," katanya kepada pengadilan.

..Dia ingin pengadilan untuk melaksanakan hukuman mati terhadap dirinya secepat mungkin..

Sel Dandani dituduh melakukan serangan "teroris" terhadap tiga kompleks perumahan di Riyadh pada 13 Mei 2003, yang mengakibatkan pembunuhan dan melukai 239 orang termasuk perempuan dan anak-anak serta petugas keamanan. Mereka juga merencanakan untuk menyerang pangkalan militer dan instalasi minyak dan industri.

Para hakim serta pengacara yang ditunjuk oleh Departemen Kehakiman mencoba meyakinkan terdakwa untuk mengubah keputusannya, tetapi usaha mereka sia-sia. Pria itu mengatakan ia menganggap situasinya sebagai sesuatu yang mirip dengan cobaan dan kesengsaraan yang diderita oleh para nabi dan generasi awal umat Islam di masa lalu.

Kepala hakim pengadilan menyarankan pejuang Islam tersebut untuk membela diri terhadap tuduhan-tuduhan seperti yang diperintahkan oleh Undang-undang Saudi. Hakim juga mengatakan bahwa Departemen Kehakiman menunjuk pengacara untuk membela dirinya terhadap tuduhan, namun terdakwa menolak untuk menerima pengacara. "Saya tidak perlu pengacara sama sekali," katanya.

Pengacara itu mengatakan kepada pengadilan bahwa ia siap untuk membela pria itu tanpa imbalan apapun baik dari departermen kehakiman atau keluarga terdakwa. "Jika dia tidak menyukai saya secara pribadi, Komite Nasional Pengacara siap untuk membela dirinya secara gratis. Kami memiliki lebih dari 2.500 pengacara berlisensi oleh kementerian dan tergugat akan memiliki hak untuk memilih salah satu dari mereka. "

..Para hakim serta pengacara yang ditunjuk oleh Departemen Kehakiman mencoba meyakinkan terdakwa untuk mengubah keputusannya, tetapi usaha mereka sia-sia..

Ketika terdakwa menolak untuk menerima tawaran itu, pengacara tersebut meminta pengadilan untuk menyerahkannya kepada tim konseling. Saat hakim bertanya kepada pejuang Islam tersebut tentang kualifikasi pendidikannya, ia juga menolak untuk menjawab. "Saya mengakui semua tuduhan yang dilontarkan terhadap saya dan saya sedang menunggu putusan final melawan saya," katanya.

Terdakwa dituduh bergabung dengan Al-Qaeda dan sebuah sel teroris di Inggris yang bertujuan untuk merusak keamanan dan stabilitas Kerajaan Arab Saudi. Sel tersebut dituduh telah melakukan sejumlah operasi "teror". Mereka juga dituduh merencanakan untuk menculik dan membunuh petugas keamanan.

Tuduhan utama lainnya terhadap militan tersebut adalah bahwa dia mengikuti faham Takfiri dan memberikan fatwa melawan penguasa Kerajaan.

Dia juga diduga pergi ke Afghanistan untuk mendapatkan pelatihan militer dan mengambil bagian dalam pertempuran. Dia diduga setuju dengan pemimpin Al-Qaeda untuk menargetkan Saudi Aramco dan kompleks perumahan warga asing di dalam Kerajaan. Dia juga diduga mencari tempat di mana warga asing tinggal. Dia mencoba untuk membeli granat tangan bagi Al-Qaeda untuk menyerang orang lain. Dia juga membiayai operasi "teror" dengan mengumpulkan zakat dan sumbangan. Selain itu, ia membiarkan para anggota sel untuk menggunakan ID palsunya untuk gerakan mereka di dalam Kerajaan, tulis dakwaan tersebut. (by/an)


latestnews

View Full Version