View Full Version
Selasa, 17 Jan 2012

Polisi Thailand Temukan Bahan Bom Milik Tersangka Militan Hizbullah

BANGKOK, THAILAND (voa-islam.com) - Polisi Thailand menemukan bahan-bahan pembuatan bom setelah penahanan seorang tersangka pria Lebanon yang dicurigai merencanakan sebuah serangan terhadap turis Israel dan Amerika di Bangkok.

Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di beberapa bagian ibukota dan daerah lainnya yang populer dengan para turis setelah Amerika Serikat dan Israel memperingatkan pada Jumat tentang kemungkinan serangan teroris.

Polisi menahan seorang pria Lebanon yang dilaporkan membawa paspor Swedia. Para pejabat mengatakan ia memiliki hubungan dengan Hizbullah, kelompok militan Syiah di Lebanon yang didukung oleh Suriah dan Iran yang masuk dalam daftar hitam AS organisasi teroris asing.

Kepala Polisi Nasional Priewpan Damapong kepada wartawan bahwa tersangka, bernama Atris Hussein, telah memberikan polisi alamat di mana bahan-bahan pembuatan bom tersebut sedang disimpan.

Petugas menemukan sejumlah besar zat yang dapat digunakan untuk membuat bahan peledak di sebuah gedung di Samut Sakhon, barat daya Bangkok, termasuk 4.380 kg urea dan 10 galon amonium nitrat cair..

Petugas menemukan sejumlah besar zat yang dapat digunakan untuk membuat bahan peledak di sebuah gedung di Samut Sakhon, barat daya Bangkok

Priewpan mengatakan tersangka menyatakan bahwa kelompoknya tidak merencanakan serangan di Thailand, tetapi dimaksudkan untuk mengangkut zat tersebut ke negara ketiga. Petugas menolak memberikan negara tujuan tersebut.

Ditanya tentang penemuan itu, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengatakan kepada wartawan: "Saya telah diberitahu saya ingin meminta masyarakat untuk tidak panik Kami tengah mengendalikan situasi..."

Menteri Pertahanan mengatakan kepada wartawan Yuthasak Sasiprapha di kota utara Chiang Mai pada hari Ahad bahwa Thailand tidak menjadi target, meskipun para pejabat juga mengatakan bahwa wilayah Bangkok yang sering dikunjungi oleh orang Barat dan Israel bisa menjadi sasaran serangan.

Yuthasak mengatakan bahwa seorang tersangka kedua berhasil  meninggalkan negara itu. Pihak kepolisian mengatakan tersangka yang saat ini ditahan belum didakwa dengan pelanggaran apapun. (by/reuters)


latestnews

View Full Version