View Full Version
Sabtu, 21 Jan 2012

'Ngambek' Tentaranya Dibunuh,Prancis Ancam Tarik Diri dari Afghanistan

PRANCIS (voa-islam.com) - Pemerintah Prancis "ngambek" dan mengancam akan mempercepat penarikan pasukannya dari Afghanistan menyusul tewasnya empat prajurit Prancis ditangan tentara Afghanistan pada Jum'at (20/01/2012).

Ancaman penarikan pasukan oleh Prancis itu disampaikan oleh presiden Nicolas Sarkozy kurang dari satu hari setelah insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang prajurit Afghanistan terhadap pasukan Prancis yang baru saja menyelesaikan latihan di distrik Tagab, provinsi kapisa. Inseden itu menewaskan empat tentara Prancis dan melukai 15 lainnya.

"Pasukan Prancis berada di Afghanistan bukan untuk dibunuh oleh tentara Afghanistan," kata Sarkozi sebagaimana dikutip radioaustralia.net.au Sabtu (21/1/2012).

..kami tidak dapat menerima bahwa satu pun tentara kami menjadi terluka atau terbunuh oleh sekutu kita sendiri. Itu tidak bisa diterima," ujar Sarkozy marah..

"Tentara Prancis berdiri bersama sekutu-sekutunya tetapi kami tidak dapat menerima bahwa satu pun tentara kami menjadi terluka atau terbunuh oleh sekutu kita sendiri. Itu tidak bisa diterima," ujar Sarkozy marah.

Sarkozy juga minta latihan militer bersama antara Prancis dan Afganistan ditangguhkan sementara. Ia langsung mengirim Menteri Pertahanan Gerard Longuet untuk menyelidiki kasus penembakkan tersebut.

Insiden penembakan maupun pengeboman terhadap tentara NATO sering terjadi di Afghanistan. Untuk insiden yang menewaskan tentara NATO asal Prancis, tercatat ada 82 kematian sejak mereka diterjunkan di Afghanistan pada akhir 2001 hingga saat ini. Total ada sekitar 3.600 tentara Prancis yang bertugas di Afghanistan yang bergabung dengan NATO. (by/dtk,ra)


latestnews

View Full Version