View Full Version
Kamis, 15 Mar 2012

Ulama Al-Azhar Keluarkan Fatwa Bunuh Bashar Al-Assad

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Para Ulama Muslim di Al-Azhar telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad atas pembantaian ribuan warga sipil dalam penumpasan mematikan terhadap demonstran anti-rezim Suriah.

"Penjagal Bashar Al-Assad harus dibunuh," kata Nasr Farid Washil, mantan Mufti Mesir, kepada surat kabar partai  Kebebasan dan Keadilan pada hari Rabu, 14 Maret.

"Dia yang menembakkan sebuah peluru terhadap wargaNya terkutuk dan penjahat perang yang harus dihukum."

Anggota Komite Fatwa Al-Azhar Dr Hashem Islam juga mengatakan hal serupa. "Membunuh Bashar Al-Assad adalah suatu keharusan setelah ia menumpahkan darah umat-Nya dan memperkosa wanita mereka ".

Dia menekankan bahwa Islam melarang pembunuhan manusia.

"Kejahatan yang dilakukan oleh penjagal Bashar dilarang oleh Islam dan tidak akan mencapai keamanan," katanya.

Sheikh Abdel-Moneim Al-Bari, mantan kepala ulama Al-Azhar,  menyetujui pendapat itu.

"Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dibunuh karena membantu pembantaian brutal yang dilakukan terhadap warga sipil yang damai di Suriah," katanya.

Al-Bari, mantan anggota Komite Fatwa Al-Azhar mengatakan bahwa kejahatan Assad melanggar semua norma agama dan manusia. "Dia layak mendapat hukuman secepatnya."

Lebih dari 8.000 orang Suriah telah tewas dalam tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan Assad pada pemrotes yang menuntut diakhirinya 11-tahun pemerintahan Assad.

Pihak berwenang Suriah mengklaim mereka memerangi "teroris", yang telah menewaskan 2.000 tentara dan polisi.

..Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dibunuh karena membantu pembantaian brutal yang dilakukan terhadap warga sipil yang damai di Suriah..

Para aktivis anti-rezim telah berbicara tentang pembantaian yang dilakukan setiap hari oleh pasukan Asssad di kota-kota pemberontak.

Pada hari Senin, aktivis mengatakan 57 orang, termasuk 26 anak-anak dan 21 perempuan, tewas oleh pasukan Assad di kota terbesar ketiga Suriah, Homs.

Para aktivis mengatakan beberapa dari mereka yang tewas tenggorokan mereka tergorok dan yang lain menderita luka tusuk di lingkungan kota yang terkepung Karm al-Zeitoun dan Al-Adawiyeh.

Pihak berwenang Suriah menuduh "geng teroris" berada di balik pembunuhan dengan tujuan memicu kecaman internasional terhadap Damaskus.

Setelah menyelesaikan serangan di Homs, pasukan tentara Suriah mengintensifkan operasi di utara, bombardir kota Idlib untuk tiga hari terakhir.

Seorang aktivis di kota itu mengatakan pada Selasa pasukan keamanan Suriah telah membunuh lebih dari 20 orang yang mencoba untuk meninggalkan daerah itu dalam dua hari terakhir dan membuang tubuh mereka di Masjid al-Bilal.

Ketika penduduk setempat pergi untuk memeriksa mayat-mayat, mereka juga mendapat serangan, mendorong korban tewas di atas 50, kata seorang aktivis kepada Reuters.

"Ketika orang datang dari lingkungan sekitar dini hari tadi, pasukan keamanan juga mulai menembaki mereka. Secara total, sekitar 45 orang dibantai," kata aktivis, yang, seperti banyak di Suriah, hanya memberikan nama depannya, Muhammad, karena takut akan pembalasan. (an/oi)


latestnews

View Full Version