View Full Version
Jum'at, 01 Jun 2012

Lashkar-i-Islam Bantah Punya Hubungan dengan Dokter Mata-mata CIA

PESHAWAR, PAKISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Lashkar-i-Islam yang dituduh dalam sebuah pengadilan Pakistan bersekongkol dengan dokter yang direkrut oleh CIA untuk menemukan Syaikh Usamah bin Ladin mengatakan pada Kamis (31/5/2012) bahwa mereka tidak memiliki hubungannya sama sekali dengan dia.

Shakeel Afridi pada 24 Mei dijatuhi hukuman 33 tahun penjara setelah ditemukan bersalah atas pengkhianatan di bawah sistem pengadilan suku Pakistan.

Afridi dinyatakan bersalah oleh pengadilan berengkhianat dibawah hukum pidana, tapi untuk hubungan yang dituduhkan kepada Lashkar-i-Islam dan bukan karena bekerja untuk CIA.

Lashkar-i-Islam, yang dipimpin oleh panglima perang Mangal Bagh, adalah sebuah organisasi pejuang mengkhawatirkan penculikan dan pemerasan di daerah kekuasaan mereka di Distrik Khyber.

Putusan pengadilan mengatakan bahwa Afridi memiliki "hubungan dekat" dengan kelompok tersebut, mengatakan dokter itu "cinta" kepada Bagh dan "hubungan dengannya adalah rahasia umum".

Tapi seorang komandan dalam organisasi itu mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan Afridi.

"Kami tidak memiliki keterkaitan dengan orang yang tak tahu malu seperti itu," kata komandan tersebut tanpa menyebut nama.

Pengadilan mengatakan Afridi membayar dua juta rupee (-+Rp 200 juta) kepada Lashkar-i-Islam dan membantu untuk memberikan bantuan medis kepada para komandan militan di Khyber.

Tapi komandan itu mengatakan uang dua juta rupee itu adalah denda yang dikenakan karena memungut biaya lebih kepada para pasien.

"Afridi dan rekan-rekannya sesama dokter menipu para anggota suku, memberi mereka obat-obatan palsu dan melakukan operasi palsu. Kami memiliki banyak keluhan terhadap mereka dan mengenakan denda sebesar dua juta rupee pada mereka, "katanya.

Penduduk setempat juga mengatakan kepada AFP bahwa Bagh mendenda Afridi karena melakukan "operasi yang tidak perlu dan mengenakan biaya lebih" terhadap para pasien di klinik pribadinya di kota Bara. (st/dawn)


latestnews

View Full Version