View Full Version
Sabtu, 01 Dec 2012

Orang Bersenjata Culik 20 Calon Polisi di Irak Utara

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - orang-orang bersenjata mengenakan topeng membajak sebuah bus yang membawa 20 calon polisi di Irak utara pada hari Jumat (30/11/2012) dan membawa mereka ke daerah terpencil yang berbatasan dengan Suriah di mana Al-Qaidah beroperasi, sumber-sumber polisi mengatakan.

Para penculik, bersenjatakan senapan mesin dan granat berpeluncur roket, menahan kendaraan di jalan dari Mosul ke ibukota Baghdad dan mebawa para rekrutmen baru tersebut ke provinsi Anbar, kata petugas.

"Ada 20 rekrutmen baru polisi yang berasal dari Mosul dalam perjalanan mereka ke Baghdad. Mereka berhenti di sebuah restoran untuk makan siang di Baiji dan ketika mereka pergi, orang-orang bersenjata menculik mereka," kata seorang perwira polisi senior dari daerah itu yang menolak disebutkan namanya.

Anbar hampir seluruhnya dikendalikan oleh Al Qaidah selama puncak pemberontakan Irak 2005-07, sampai sebagian besar militan didorong oleh suku setempat dan pasukan AS.

Kelompok ini masih terus menguasai kantong di wilayah tanah kasar tersebut, menggunakan gua dan lembah sebagai markas.

Para pejabat Irak khawatir pejuang Islam mungkin mendapatkan senjata dan dukungan dari konflik di tetangga Suriah, di mana para mujahidin telah bergabung dengan jajaran pejuang Surih yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad.

"Semua pos pemeriksaan kami di pintu masuk ke Anbar berada pada siaga tinggi untuk mencari bus (yang dibajak) tersebut," kata satu sumber polisi.

Hampir setahun sejak pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu, keamanan masih menjadi tantangan besar bagi Irak. Meskipun kekerasan jauh lebih rendah daripada beberapa tahun yang lalu, hampir 2.000 orang telah tewas untuk tahun ini.

Pada bulan Maret, pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi menggerebek barak-barak dan pos pemeriksaan keamanan di Haditha dan menewaskan sedikitnya 27 anggota pasukan keamanan Irak. Al-Qaidah kemudian menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. (an/Reuters)


latestnews

View Full Version