View Full Version
Senin, 14 Oct 2013

Bayangkan 900.000 Pekerja di Eropa Menjadi Budak

Berlin (voa-islam.com) Tidak dapat dibayangkan di era yang sudah modern sekarang ini, justru di Eropa masih berlangsung praktek perbudakan. Lebih 900.000 orang yang bekerja di Uni Eropa sebagai budak, Minggu, 13/10/2013.

Sebuah laporan dari koran Jerman, Der Spiegel, menyebutkan   bahwa lebih 900.000 pekerja di Uni Eropa sebagai budak, termasuk beberapa 370.000 perempuan yang dijadikan budak seks. Perdagangan manusia adalah bentuk perbudakan modern di abad ke-21 ini, dan  berlangsung di Uni Eropa.

Der Spiegel mengutip laporan yang disampaikan kepada Parlemen Eropa mengatakan negara-negara Uni Eropa adalah rumah bagi cabang setidaknya 3.600 jaringan kejahatan internasional .

Perdagangan manusia adalah bisnis yang sangat menguntungkan bagi kejahatan terorganisir dan dapat menciptakan berbagai bentuk eksploitasi, seperti eksploitasi seksual, adopsi ilegal untuk kerja paksa, pekerjaan rumah tangga, perdagangan ilegal organ manusia dan mengemis.

Perdagangan manusia dapat menargetkan laki-laki dan perempuan serta anak perempuan. Para pelaku kejahatan perdagangan manusia menargatekan anak laki-laki dari kebangsaan yang berbeda dengan bentuk ancaman, penipuan, kecurangan, dan berbagai bentuk pemaksaan dan penculikan .

Kebangkrutan ekonomi Uni Eropa diperkirakan mengakibatkan kerugian  triliunan euro per tahun. Sampai sekarang ekonomi Eropa belum membaik, dan justru akan terus menurun, dan menuju resesi dan kehancuran. Hal ini,tidak dapat dihindari, karena kemampuan produktifitas rakyat Uni Eropa sudah sangat menurun. Sudah tidak mungkin lagi bangkit ekonomi Uni Eropa.

Karena itu, tingkat pengangguran di negara-negara anggota Uni Eropa, terus bertambah, dan angka pengangguran tertinggi di Spanyol dan Portugal, dan mencapai 20 persen. Di tengah-tengah kekacauan ekonomi, dan tinggianya angka pengangguran itu, muncul berbagai kejahatan, termasuk perdagangan manusia.

Geng-geng kejahatan mendapatkan 26 miliar euro per-tahun untuk perdagangan ilegal satwa langka dan material transplantasi medis, dan jumlah yang sama, tentang perdagangan manusia. Sekitar 900.000 orang bekerja di Uni Eropa sebagai budak, termasuk beberapa 370.000 budak seks.

Menurut artikel Times Moskow, membuat pertanyaan untuk mengatasi  mengatasi fenomena yang dramatis,seperti halnya di Moskow (Rusia) yang sekarang ini dikuasai oleh jaringan kejahatan yang sangat terorganisir, yang melibatkan mantan anggota KGB, dan pasukan khusus Rusia Spitnas. Sungguh sangat menakutkan hidup di bumi Uni  Eropa, dan di Barat.

Namun, berlangsungnya perbudakan yang berlangsung di Uni Eropa, tidak terlepas dari sikap gereja, dan memang mendapatkan restu gereja, seperti yang terjadi di berbagai negara Uni Eropa. Karena, mereka menganggap para imigran itu,  layak menjadi budak. Mereka adalah warga kelas dua. af/hh


latestnews

View Full Version